Rabu, 19 Mei 2021
Bacaan I: Kis 20:28-38
Injil : Yoh 17:11b-19
“DIBINA bukan dibinasakan,” kata seorang guru kepada rekan-rekannya waktu rekoleksi para guru.
“Mendidik anak yang baik itu mudah dan sangat menyenangkan,” kata guru tersebut.
“Mendidik anak yang nakal dan sering buat masalah akan sangat sulit dan membutuhkan keteguhan hati,” kata temannya.
Polisi baru saja menggerebeg oleh anak-anak, tempat Pak Guru itu mengajar. Kedapatan pesta miras di salah satu rumah kosong. Pada saat jam sekolah dengan pakaian seragam.
Sekolah berusaha menjatuhkan hukuman kedisplinan kepada mereka.
Anak-anak itu dirumahkan untuk sementara waktu. Setelah ada surat pernyataan dari orang tua mereka.
Beberapa guru mendesak untuk mengeluarkan anak yang menjadi biang masalah.
Tetapi kepala sekolah dengan tegas menolak.
Katanya,” Jika anak nakal dan menjadi biang masalah dikeluarkan, siapa yang akan mendidik mereka menjadi baik. Kitalah yang harus bertanggung jawab membimbing mereka menjadi baik.”
Pernyataan tegas kepala sekolah ini menarik para guru untuk sungguh menyadari tanggungjawabnya. Sekaligus mengembalikan sekolah kepada fungsi dan tujuannya yakni mendidik manusia muda menuju kedewasaan.
Tuhan Yesus hari ini berdoa. Dengan isi doa, supaya kita para pengingkut-Nya menjadi satu.
Kesatuan yang mesra seperti Yesus dan Bapa serta Roh Kudus. Demikian pula kita pun hendaknya menjadi satu dengan-Nya dan dengan Bapa, dan Roh Kudus.
Meski akan ada tantangan dan ancaman yang akan menghalagi kita untuk bersatu.
Selalu ada kekuatan yang berusaha memecah belah kesatuan.
Selama di dunia ini kita dipanggil untuk tugas membangun kesatuan antara umat beriman apa pun risikonya.
Perbedaan seringkali muncul di kalangan umat beriman.
Apakah yang bisa aku lakukan supaya konflik dan perpecahan tidak semakin tajam?
