Bacaan 1: Sir 42:15 – 25
Injil: Mrk 10:46 – 52
BANYAK yang mengatakan bahwa orang terlahir buta atau kehilangan penglihatan, mempunyai pendengaran yang lebih tajam dibanding orang yang tidak memiliki masalah penglihatan.
Ilmuwan Universitas Washington mampu membuktikan tentang hal ini.
Para ilmuwan itu dalam tulisannya di jurnal Neuroscience, Senin 22 April 2019, menjelaskan bahwa kebutaan sejak dini menyebabkan perubahan halus di sirkuit otak, terutama yang berkaitan dengan pendengaran.
Orang buta betul-betul mengandalkan pendengarannya untuk memahami dunia. Itulah mengapa pendengaran mereka lebih tajam karena terlatih.
Bartimeus tentu mendengar sepak terjang Yesus dalam membuat berbagai mukjizat. Ia tentu punya pendengaran yang tajam untuk mengetahui hal itu.
Bagaimana Tuhan Yesus menyembuhkan orang sakit, orang lumpuh, orang buta dan berbagai mukjizat lainnya tentu telah didengarnya.
Bartimeus tidak bisa melihat Yesus saat melakukan itu semua, namun ia sungguh percaya bahwa Yesus memiliki kuasa ilahi.
Mata rohaninya mampu melihat Yesus sebagai Sang Mesias yang penuh kuasa.
Sementara, banyak orang disekitar Yesus yang memiliki panca indera sempurna justru buta akan keilahian Yesus.
Menolak kemesiasan Yesus, padahal mereka ahli kitab serta melihat Yesus melakukan mukjizat-mukjizat namun tetap tidak percaya.
Merasa diri tidak buta namun sebenarnya buta.
Berbeda dengan Bartimeus, dengan tulus dan jujur mau mengakui kebutaannya dan memohon agar disembuhkan.
“Rabuni, supaya aku dapat melihat.”
Itulah satu permintaannya kepada Yesus, saat ia ditanya, “Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?”
Penulis Sirakh berbicara mengenai asal-usul karya Allah serta keterbatasannya untuk mengungkapkan semua ciptaan-Nya.
Lubuk lautan adalah ungkapan Bahasa Ibrani untuk menjelaskan sesuatu yang tidak kelihatan dalam hati manusia.
Sesuatu yang tak terselami, hanya Allah sendirilah yang mampu memahaminya.
Ciptaan Tuhan itu penuh dengan kemuliaan-Nya.
Pesan hari ini
Bartimeus memang buta namun mata hatinya tidak buta. Maukah saya mengakui kebutaanku, sama seperti Bartimeus? Sehingga saya disembuhkan oleh Tuhan Yesus?
Manusia memiliki keterbatasan untuk memahami seluruh karya Allah yang sungguh mengagumkan.
“Iman kepada Tuhan memampukan seseorang melihat segala sesuatu dengan mata rohani yang jernih. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”