Bacaan 1: Sir 35: 1–12.
Injil: Mrk 10: 28–31.
MANUSIA pada umumnya pasti tidak mau hidup susah. Kebanyakan orang mengukur ‘hidup tidak susah’ dengan materi.
Jika materi cukup atau berlebih (kaya harta), maka pasti hidup enak sebab mampu membeli apa pun yang diingini.
Namun ternyata tidak demikian.
Materi bukanlah satu-satunya ukuran yang membuat seseorang bahagia. Setidaknya itulah yang pernah disampaikan oleh Bill Gates.
Menjadi orang kaya memang membuat Bill Gates senang, paling tidak ia terbebas masalah finansial dan biaya hidup.
Namun, Gates menjelaskan lebih lanjut, untuk mencapai suatu tingkat kebahagiaan, seseorang tak mesti memiliki uang miliaran dollar AS atau menjadi kaya raya.
Sumber kebahagiaan bukanlah berasal dari uang semata. Namun bisa dari hal-hal sederhana, misalnya, melihat anak berhasil bisa membuat seseorang bahagia, bisa berbagi dan masih banyak lagi.
Bahkan banyak orang kaya namun malah tersiksa.
Setelah Tuhan Yesus berbicara tentang sulitnya orang kaya masuk surga, pernyataan-Nya tersebut membuat heboh orang-orang disitu. Namun dengan segera Ia menjelaskan lebih lanjut maknanya dan upah mengikuti-Nya.
“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat; rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.”
Ada dua inti pernyataan-Nya:
- Menerima upah pengganti 100 kali lipat (sempurna atau berlimpah).
- Menerima upah hidup kekal.
Bagi mereka yang melaksanakan perintah-Nya dan tetap setia mengikuti-Nya.
Untuk itu, penulis Sirakh memberi nasihat agar jangan tampil di hadirat Tuhan dengan tangan yang kosong, sebab semuanya wajib menurut perintah.
Bagi mereka yang setia menjalankan perintah Tuhan, maka Ia akan berkenan dan tidak akan dilupakan-Nya.
Berikanlah kepada Yang Mahatinggi berpadanan dengan apa yang la berikan kepadamu, dengan murah hati dan sesuai dengan hasil tanganmu.
Sebab, Dia itu Tuhan pembalas, dan engkau akan dibalas-Nya dengan tujuh lipat (sempurna).
Pesan hari ini
Menjadi kaya tentu saja tidak salah, namun ada konsekuensi menggunakan kekayaannya tersebut untuk memuliakan Tuhan dengan perbuatan baik.
Sehingga Tuhan berkenan, mengganti tujuh kali lipat sebagai lambang kesempurnaan bahagia dalam kehidupan kekal di surga.
Jangan menyuap Tuhan dengan kolekte.
“Kamu boleh merasa kaya, jika mampu menghitung setiap hal yang tidak bisa dibeli dengan uang. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”