Bacaan 1: Tob 2: 9–14.
Injil: Mrk 12: 13–17.
SEORANG teman pernah bertanya kepadaku, ia sudah berusaha hidup baik menuruti perintah agama. Namun kenapa hidupnya susah. Sedangkan ada orang yang dia tahu hidupnya tidak jujur, namun selalu dapat rezeki.
Saya hanya bilang, “Jangan menyerah, tetaplah berbuat baik. Nyatanya kamu masih diberi anugerah hidup dan menjadi berkat bagi orang lain.”
Mungkin hal seperti ini juga terjadi di sekitarmu.
Tobit seorang Yahudi saleh dari suku Naftali juga mengalami hal itu.
Bahkan ia putus asa karena kesusahannya sempat mengganggu rumahtangganya. Ia mendapat ejekan isterinya, dan sempat memohon supaya nyawanya dicabut.
Kesalehan Tobit karena ia selalu berupaya keras menguburkan orang-orang Yahudi yang dibunuh oleh Sanherib. Atas perilakunya itu, raja menyita semua hartanya dan mengirim beliau ke pembuangan.
Setelah kematian Sankherib, ia diizinkan kembali ke Niniwe. Namun ia tetap menguburkan seorang mati, karena terbunuh di jalan.
Kesusahannya semakin lengkap, karena ia buta. Lantaran matanya kejatuhan kotoran burung, saat bangun tidur membuka mata.
Sudah jatuh, tertimpa tangga dan ketumpahan cat pula. Mungkin demikian, jika bisa digambarkan kehidupan Tobit tersebut saat menjadi buta.
Dalam kisah selanjutnya, kita bisa mendengar bahwa Tobit tetap setia kepada Allah. Sehingga ia mendapatkan kembali kehidupannya yang sejahtera sebagai ganjaran orang saleh.
Dalam bacaan Injil, kita juga mendapatkan pengajaran dari Tuhan Yesus tentang arti setia kepada Allah.
Meski dijebak oleh beberapa orang Farisi dan Herodian dengan koin untuk menjatuhkan-Nya, Yesus tetap berpegang pada kebenaran.
“Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah,” demikian sabda-Nya.
Pemerintahan di dunia juga merupakan karya Allah untuk mengatur dunia. Maka sebagai warga negara wajib mengikuti aturan yang ditetapkan negara.
Pajak diperlukan untuk mengatur dan membiayai kehidupan pemerintahan, maka kita wajib membayar pajak.
Kita juga harus berbuat kebaikan sebagai wujud melaksanakan kehendak-Nya untuk mengasihi sesama.
Keduanya bisa berjalan beriringan secara bersamaan.
Pesan hari ini
Hidup susah bukan berarti Allah telah meninggalkanmu. Ujilah kesetianmu kepada Allah sehingga akhirnya akan mendapatkan kembali kehidupanmu kelak.
Melaksanakan ketetapan yang ditentukan negara adalah wujud kepatuhan kepada Allah. Sebab pemerintahan adalah wakil Allah di dunia.
“Ada kalanya Tuhan menenangkan badai, ada kalanya Dia membiarkan badai mengamuk. Pada akhirnya Dia pun menenangkanmu. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”