Renungan – Roh Kudus Pembimbing

0
378 views
Dahsyatnya Daya Kekuatan Roh Kudus.

Minggu, 23 Mei 2021

Bacaan I Kis 2: 1-11.
Bacaan II Gal 5: 16-25.
Injil: Yoh 15: 26-27; 16: 12-15.

TUJUH tahun lalu, saya ‘meninggalkan’ keluarga di kampung sebagai orang yang kalah,” kata seorang bapak muda.

“Keluargaku sangat susah karena masalah yang menimpaku. Aku terseret dalam promosi salah satu multi level marketing, hingga banyak warga merasa dirugikan,” katanya.

“Saya pun sebenarnya korban, namun tidak ada orang yang percaya. Dan mereka minta saya bertanggungjawab,” katanya lagi.

“Orangtuaku terpaksa menjual sawah untuk menutup tuntutan orang-orang yang merasa dirugikan,” kenangnya penuh sesal.

“Bahkan setelah peristiwa itu, bapakku meninggal karena memikirkan masalah itu,” katanya.

“Kepahitan itu menghantuiku sampai saat ini.

Meski aku sudah bisa membeli sawah untuk mengganti yang dulu dijual, namun nyawa ayah saya tidak bisa aku kembalikan lagi.

Rasa sesalku begitu hebat, hingga aku tidak bisa melihat kebaikan yang selalu ditunjukkan ibu dan saudara-saudaraku.”

“Mereka tidak memarihku dan tidak menyalahkanku, mereka selalu membuka tangan kepadaku untuk kembali ke rumah.”

“Jangan kau siksa dirimu dengan meratapi semua masalah yang telah berlalu, syukuri bahwa kamu bisa cepat bangkit,” kata ibuku suatu ketika.

“Bagaimana saya bisa bersyukur, jika hati saya masih terluka bila ingat wajah-wajah orang sekampung yang tega menuduhku?,” katanya

“Bagaimana aku bisa beryukur? Kalau karena masalah itu, aku sampai kehilangan bapak,” katanya sendu.

“Namun sesuatu terjadi padaku, ketika aku pulang untuk melayat bibiku, aku bertemu dengan orang-orang yang dulu marah dan menuduhku. Mereka begitu sopan dan ramah, seakan tidak pernah ada apa-apa di antara kami,” katanya.

“Mata hatiku terbuka. Bagai ribuan langkah secepat kilat aku lalui. Aku begitu nyaman dan merasa damai, karena aku diterima kembali,” katanya lagi.

“Jika mereka sudah melupakan dan mengampuni, mengapa saya masih memelihara masalah dalam hatiku,” ungkapnya.

“Sejak saat itu, aku belajar bersyukur seperti kata ibu.Masalah yang saya hadapi adalah kisah kasih hidupku bersama Tuhan,” paparnya.

“Dia membimbingku keluar dari rahim masa kanak-kanakku untuk menemukan kehidupan nyataku sebagi seorang laki-laki.”

Roh Tuhan itu bekerja melalui jalan-jalan yang tidak semuanya aku pahami, namun Dia tidak akan pernah membawaku ke arah kehancuran.

Dia menyatukan, menyempurnakan dan menghidupkanku.

Bagaimana aku bisa terbuka akan bimbingan Roh Tuhan?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here