Renungan – Sungguh Mencintai-Mu

0
581 views
Ilustrasi - Yesus dan Petrus. (Ist)

Bacaan 1: Kis 25:13 – 21
Injil: Yoh 21:15 – 19

BAGAIMANAKAH perasaanmu saat sudah tiga tahun menikah, memberikan seluruh kehidupanmu bagi orang yang dicintai namun tiba-tiba pasanganmu bertanya, “Apakah kamu sungguh mencintaiku?”

Pasti rasanya kecewa berat dan bisa jadi hancur hatimu.

Perasaan itu pula yang barangkali dirasakan Petrus di suatu pagi dalam perjumpaannya dengan Tuhan Yesus yang telah bangkit dari kematian-Nya.

Tiga tahun Petrus mengikut Yesus meninggalkan kehidupannya sebagai nelayan yang mapan. Namun dipertanyakan cintanya hingga tiga kali.

Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?”

Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.”

Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”

Di samping sedih, kecewa mungkin jawaban Petrus juga mencerminkan kejengkelannya saat itu.

Namun sebetulnya, peristiwa itu adalah sebuah peneguhan dan pemulihan bagi Petrus.

Sebab Petrus pernah tiga kali menyangkal-Nya hingga ia menangisi serta menyesali penyangkalan itu.

Namun Petrus mau bertobat dan tetap kembali kepada persekutuan bersama para murid lainnya.

Bandingkan dengan Yudas Iskariot, yang sama-sama berbuat salah kepada Yesus. Meski penuh penyesalan, namun ia memilih memisahkan diri dari persekutuan lalu bunuh diri.

Sebelum memberi tugas sebagai gembala umat, Yesus mungkin perlu menguji, memulihkan serta menguatkan Petrus sekali lagi.

Sebab hanya orang yang mengasihi-Nya saja yang pantas mengemban tugas gembala. Setelah merasa puas dengan jawaban dan komitmen Petrus maka Yesus memberikan pengutusan itu.

“Ikutlah Aku,” demikian kata-Nya.

Selain itu, Tuhan Yesus juga menubuatkan bagaimana Petrus akan mati.

Dalam pemaparannya kepada Raja Agripa dan Ratu Bernike, Gubernur Festus menceritakan kasus Paulus yang ditahan di Kaisarea. Sejak masa Gubernur terdahulu, Felix.

Karena bukan masalah kriminal atau politik, namun hanya masalah keyakinan agama. Festus menawarkan kasusnya diputuskan di Yerusalem.

Jika Paulus mau, bisa saja ia bebas dalam pengadilan itu.

Paulus sebagai warga Roma menolak diadili di Yerusalem dan naik banding kepada Kaisar.

Dengan demikian Paulus akan menggenapi nubuat Tuhan Yesus yang mengutusnya mewartakan hingga ke Roma.

Pesan hari ini

Mungkin Tuhan juga pernah menguji demi memulihkan kesetiaan kita kepada-Nya, sebelum memberi tugas pengutusan.

Sebagai murid-Nya harus teruji sebelum memikul salib pribadi ikut mengalami penderitaan-Nya.

Jangan jengkel kalau sedang diuji Tuhan.

Tunjukkan bahwa kamu sungguh mencintai-Nya.

“Untuk mengerti indahnya ketulusan hidup dan kasih sayang, maka cintailah orang yang mencintaimu. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here