“Resik-resik Kutha”, Program Songsong 100 Tahun WKRI dan Persembahan 78 Tahun Kemerdekaan Indonesia

0
305 views
Ketua Presidium dan anggota presidium berfoto bersama narasumber dan para tamu undangan dari WHDI, BKOW, PWKI, YDI dan Pemuda Katolik. (WKRI Jateng)

MENYONGSONG perayaan satu abad keberadaan WKRI tanggal 26 Juni 2024 layak disyukuri bersama. Ini sekaligus menjadi momentum dalam menjawab tantangan perjalanan panjang bersama Gereja, bangsa dan masyarakat.

Untuk itu, Wanita Katolik Republik Indonesia Dewan Pengurus Daerah Jawa Tengah (DPD Jateng) menyelenggarakan serangkaian kegiatan.

Ini melibatkan seluruh pengurus dan anggota di 19 cabang WKRI se DPD Jateng; dari tahun 2023 hingga Juni 2024 nanti.

Pembukaan forum Sekolah Perempuan di Griya Paseban Semarang 8 Juli 2023. (WKRI Jateng)

Sekolah Perempuan

Rangkaian kegiatan tersebut diawali dengan  Sekolah Perempuan yang diselenggarakan di Griya Paseban Semarang pada tanggal 8-9 Juli 2023 dengan tema “WKRI DPD Jawa Tengah Turut Aktif Menjawab Tantangan untuk Mewujudkan 100% Katholik, 100% Indonesia”.

Suasana diskusi Sekolah Perempuan yang dibesut WKRI Jateng di Griya Paseban Semarang. (WKRI Jateng)
Gegap gempita suasana diskusi forum Sekolah Perempuan besutan WKRI Jateng.

Pembukaan Sekolah perempuan tersebut dihadiri perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah; dalam hal ini Badan Kesbangpol Jateng serta berbagai ormas seperti PWKI, WHDI, BKOW, Pemuda Katolik, dan YDI Daerah Jawa Tengah.

Dalam kesempatan itu, Ketua Presidium WKRI DPD Jateng Veronica Pramadini Puji Utami M.Pd menyampaikan tujuan diadakannya Sekolah Perempuan tersebut.

Kegiatan itu diadakan sebagai upaya meningkatkan kapasitas anggota dan pengurus dalam perannya di dunia politik dan kebangsaan. Melalui menciptakan satu rangkaian proses belajar bersama terkait dengan materi-materi.

Yang dapat digunakan untuk menganalisa persoalan–persoalan di masyarakat; berkaitan dengan peran wanita dalam menegakkan NKRI dan keterlibatannya pada pesta demokrasi tahun 2024.

Juga membuat rencana tindak lanjut, yang harapannya semakin menguatkan anggota. Serta program yang ada agar lebih implementatif dan memberikan sumbangan bagi masyarakat luas

Sebelum menutup sambutannya, Veronica menambahi, WKRI DPD Jateng peduli dan peka terhadap masalah-masalah di masyarakat; terutama isu kekerasan perempuan dan juga stunting yang masih tinggi angkanya di sebagian besar wilayah di Jawa Tengah.

Sehingga program-program yang dilakukan selaras dan mengarah pada upaya penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan penurunan angka stunting.

Utamanya di seluruh wilayah WKRI DPD Jawa Tengah; meliputi 18 kabupaten dan kota dan satu sub cabang.

Ketua Presidium Wanita Katolik RI DPD Jateng Veronica Pramadini Puji Utami pada pembukaan Sekolah Perempuan di Griya Paseban Semarang. (WKRI Jateng)

“Bersih-bersih Kota”

Setelah Sekolah Perempuan ini, program lanjutannya adalah kegiatan “Resik-resik Kutho” (bersih-bersih kota), penulisan kronik sejarah WKRI DPD Jawa Tengah dan puncaknya gelar budaya dan pameran PPUK/UMKM. Diselenggarakan di hari ulang tahun ke-100 WKRIndonesia tahun depan.

Dalam sambutannya yang dibacakan Kabid Ketahanan Bangsa Pradhana Agung Nugraha, Wakil Gubernur Jateng mengapresiasi tema Sekolah Perempuan yang relevan dengan kondisi negara kita menjelang pesta demokrasi.

Ia juga mengingatkan WKRI mempunyai peran penting sebagai organisasi perempuan yang sudah berusia 99 tahun.

Kegiatan bersih-bersih jalanan di kampung. (WKRI Jateng)
Kegiatan kerja bakti resik-resik fasilitas publik. (WKRI Jateng)

Wagub berpesan, jadikan Pemilu 2024 sebagai ajang berperan sebagai warga negara, ibu, isteri. Juga berperan dalam kenegaraan, terus-menerus meningkatkan kualitas sebagai perempuan.

Tugas ormas sebagai penghubung antara pemerintah dan masyarakat dan ikut mengondisikan suasana nyaman.

Belajar banyak dari para nara sumber

Selama proses belajar, para peserta Sekolah Perempuan yang terdiri dari pengurus dan anggota WKRI se DPD Jateng ditambah pendidik dari Yayasan Dharma Ibu-YDI se Jawa Tengah.

Dipandu pemateri Drs. Andreas Pandiangan M.Si dan Dr. Taruna Sayoga menggunakan metode dinamis dan partisipatif.

Paparan dari Dr. Taruna Sayoga tentang Pancasila sebagai konsensus dasar negara. (WKRI Jateng)
Paparan dari Drs. Andreas Pandiangan. (WKRI Jateng)

Ajaran Sosial Gereja

Karenanya, para peserta sangat antusias mengikuti seluruh proses belajar sampai akhir serta materi tentang Ajaran Sosial Gereja (ASG).

Ini disampaikan penasehat rohani WKRI DPD Jateng Romo Endra Wijayanta Pr.

Acara ditutup dengan misa peneguhan bersama Vikjen Keuskupan Agung Semarang Romo YR Eddy Purwanto Pr.

Disusul sesi foto bersama dan penyerahan sertifikat peserta Sekolah Perempuan secara simbolis.

Pemberian sertifikat ikut serta Sekolah Perempuan oleh Vikjen KAS Romo YR Edy Purwanto Pr. (WKRI Jateng)
Forum Sekolah Perempuan di hari kedua. Diisi dengan kegiatan saling tunjuk silang di mana yang ditunjuk harus maju merils paparan hasil diskusinya. (WKRI Jateng)
Sekolah Perempuan memberi kontribusi para peserta bicara persepsi masing-masing kelompok tentang Pemilu 2024, pentingnya terlibat dalam pesta demokrasi, isu-isu gender dan lainnya. (WKRI Jateng)

Bersih-bersih lingkungan, bibit ikan lele ditebarkan ke sungai

Sebagai tindak lanjut, program menyongsong ulang tahun WKRI ke 100 yang bertajuk “Resik-resik Kutha – Resik Kuthane Slamet Bumine” hari Minggu tanggal 23 Juli 2023, para pengurus dan anggota WKRI se wilayah DPD Jawa Tengah.

Dilakukan bersama pemangku wilayah setempat (camat, lurah), kelompok PKK, OMK, organisasi perempuan non Katolik, warga masyarakat, mahasiswa, dan komunitas pegiat lingkungan mengadakan kerja bakti bersih bersih lingkungan di 54 lokasi. 

Bersih-bersih di kawasan bantaran sungai sembari menebar bibit ikan lele ke sungai. (WKRI Jateng)

Dilakukan secara serentak di beberapa tempat ibadah; baik gereja maupun masjid, taman kota, kantor kecamatan dan kelurahan, bantaran sungai, selokan, pasar, rumah lansia dan jalan jalan umum serta jalan jalan kampung.

Pada beberapa titik juga dilakukan penanaman pohon dan menebar benih ikan di sungai.  

Tujuan diadakannya kegiatan bersih-bersih atau resik-resik (dalam bahasa Jawa) antara lain untuk menumbuhkan kepedulian menjaga dan merawat lingkungan, membiasakan hidup bersih sebagai sumbangsih pada tanahair.

Dengan menjaga bumi ciptaan Tuhan, selain kegiatan resik-resik yang melibatkan berbagai unsur. Ini diharapkan mampu merawat kerukunan dan kebersamaan antar ormas, pemerintah dan masyarakat, dan meningkatkan jejaring antar lembaga.

Wanita Katolik RI DPD Jawa Tengah sebagai penggerak dalam hal mencintai, merawat lingkungan dan bumi yang dimulai dari resik-resik secara serentak.

Selanjutnya mendorong seluruh anggota dan masyarakat melanjutkan budaya baik dalam menjaga dan merawat lingkungan.

Dikerjakan melalui lomba video proses bersih-bersih hingga pemanfaatan limbah sampah.

Ini sebagai kelanjutan dari program resik-resik sebagai persembahan di hari kemerdekaan Bangsa Indonesia yang ke-78.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here