Retret Para Calon Postulan dan Novis Fransiskan Konventual (OFMConv) di Biara St. Bonaventura Pematangsiantar

0
30 views
Pastor pembimbing dan Diakon Juan Kaban OFMConv sebagai fasilitator retret pembinaan bagi para calon Postulan dan Novis Fransiskan Konventual di Biara Santo Bonaventura atau Bitora Pematangsiantar, Sumut. (OFMConv)

INI program retret akhir tahun. Untuk para Saudara calon Postulan II dan para calon Novis Ordo Saudara Dina Konventual (OFMConv) Provinsi Maria Tak Bernoda Indonesia. Kegiatan ini berlangsung hari Jumat-Rabu tanggal 5-10 juli 2024′ berlangsung di Biara Santo Bonaventura (Bitora) Pematangsiantar, Sumatera Utara.

Kegiatan ini bertujuan mempersiapkan para Saudara calon Postulan II maupun calon Novis yang nantinya akan melanjutkan panggilannya ke jenjang berikutnya. Retret ini dibuka dengan Ibadat Sore bersama di Aula St. Fransiskus Antonius Fasani.

Tema retret bagi para Saudara calon Postulan dan calon Novis tahun ini adalah “Menuju Persaudaraan Sejati”. Retret ini dibawakan oleh Diakon Juan Alfredo Maria Kaban OFMConv.

Buku baru “Santo Fransiskus Assisi: Inspirator Dialog Lintas Iman, Persaudaraan, Cinta Sesama dan Semesta”. (Paulus Nugroho Wisnu Dharsono)

Santo Fransiskus Assisi, figur utama dalam spiritualitas Fransiskan

Di hari pertama, Diakon Juan mengajak para Saudara peserta retret berefleksi bagaimana menjalani panggilan melalui Persaudaraan Ordo Saudara Dina Konventual (OFMConv). Diakon Juan menempatkan St. Fransiskus Assisi sebagai figur utama dalam materi kali ini.

Di hari kedua, Diakon Juan membagi materi tentang “Mematangkan Iman”. Ia mengatakan, tugas kaum religius adlah mengutamakan dan mengembangkan hidup rohani. Sabda Allah, Sakramen-sakramen, katekese, doa pribadi, mengikuti perayaan liturgi, menjadi sarana untuk pemurnian diri.

Diakon Juan juga membagikan kisah “Undangan Allah dan Jawaban Manusia” seperti kisah Kitab Suci tentang undangan raja untuk menghadiri perjamuan nikah anaknya.

Baginya, iman merupakan jawaban manusia terhadap undangan Allah tersebut. Pesan yang disimpulkan di hari kedua ini adalah kembangkan semua motivasi luhur untuk mematangkan Iman. Bagi seorang Saudara, panggilannya boleh dijaga; tapi hendaknya lebih bersifat terbuka sehingga motivasi besar bagi panggilan tersebut dapat dimurnikan.

Basilika Santo Fransiskus Assisi dari kejauhan yang tampak megah, indah, dan cantik. (Romo Fictorium Natanael Ginting OFMConv)

Pemurnian diri dan motivasi panggilan

Di hari ketiga retret, Diakon Juan membawakan materi dengan tema “Pendidikan untuk Pemurnian Diri”. Ia menjelaskan bahwa pemurnian diri ini menjadikan kita mampu menjadi saksi kasih cinta Kristus dan menjadi dewasa serta matang dalam menjawab panggilan Allah.

Pemurnian diri ini harus didasari dua hal: motivasi dan pertobatan. Motivasi ini harus berubah dan berkembang ke arah yang lebih matang. Sedangkan pertobatan yang harus dilakukan adalah pertobatan yang nyata, yang membaharui diri secara terus-menerus.

Dengan dua hal ini, kita mampu melayani dan memberi kontribusi di dalam Persaudaraan. Dengan pelayanan kepada Saudara, kita mampu melihat identitas diri sebagai seorang Fransiskan Konventual (OFMConv).

Kasih persaudaraan

Di hari keempat, Diakon Juan memaparkan materi bertema “Kasih Persaudaraan”. Di sesi ini, para peserta retret diberi refleksi mengenai bagaimana kita mengasihi Saudara dalam kekurangan dan kelebihan.

Di sini juga dianjurkan bagi Saudara harus saling mendukung, membuka diri bagi setiap saran dan masukan yang bersifat memotivasi. Setiap Saudara memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hendaklah setiap Saudara ditanamkan sikap rendah hati, saling melengkapi, dan mendukung agar semua merasakan indahnya berjalan bersama dalam Persaudaraan.

Retret pembinaan bagi para calon Postulan dan Novis Fransiskan Konventual (OFMConv) di Biara Santo Bonaventura atau Bitora Pematangsiantar, Sumatera Utara. (OFMConv)

Kebebasan paradoksal

Di hari kelima, Diakon Juan menjelaskan materi tentang “kebebasan”. Dalam jalan panggilan Tuhan, kebebasan yang harus dimiliki setiap Saudara yaitu kebebasan paradoksal. Kebebasan paradoksal ialah kebebasan yang bertanggungjawab, kebebasan yang tidak semena-mena dan tidak merugikan diri sendiri serta Saudara yang lain.

Kebebasan paradoksal ini dituntut bagi setiap Saudara. Para Saudara hendaknya taat pada rahmat Allah dengan murah hati atas pertolongan formator serta Persaudaraan. Dan semoga iman para Saudara berkembang dengan semangat kerendahan hati, kesederhanaan, dan belas kasih dalam mengikuti Yesus Kristus.

Di akhir pertemuan, Diakon mengajak para Saudara membuat Kesimpulan singkat dari semua materi yang telah dibagikan. Para Saudara calon Postulan II dan calon Novis membuat suatu harapan dan niat selama proses perjalanan panggilan ke depannya yang disertakan dengan motto panggilan mereka masing-masing.

Kegiatan retret bagi para calon Postulan dan cNovis OFMConv ditutup dengan perayaan ekaristi bersama di kapel Biara St. Bonaventura (BITORA). Ekaristi ini dipimpin oleh Pastor Evan Sembiring OFMConv sebagai selebran utama; didampingi Pastor Longginus Judung OFMConv, dan Diakon Juan Kaban OFMConv.

Dalam homilinya, Diakon Juan berpesan kepada para calon Postulan II dan calon Novis agar menerapkan semua materi yang didapat dalam masa retret dan mengaplikasikannya dalam perjalanan panggilan di tahap yang selanjutnya. Selesai ekaristi, acara dilanjutkan dengan makan bersama kemudian rekreasi di Komunitas Bitora.

PS: Artikel ini disiapkan oleh Sdr. Fidel, Sdr. Agus, dan Sdr. Indra – para Postulan OFMConv

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here