“Berusahalah dalam keheningan menemukan kehendak Tuhan. Kita harus berani melepaskan segala kesibukan agar seluruh permenungan dan refelksi yang dijalani selama hari-hari ret-ret ini lebih bernilai dalam panghayatan karya pastoral kita demi Kerajaan Allah”.
Hal ini disampaikan pembimbing retret Romo Kristoforus Ukat, Pr di Aula Emaus, Keuskupan Atambua, Senin, (7/11/2016). Dalam arahan pembuka juga renungan awal ditegaskan pentingnya membangun nilai kebahagiaan dalam karya pastoral. Baginya berpastoral yang sejati tidak mudah. Tentunya mengalami angin dan badai. Namun tidak boleh putus harapan. “Jika dalam berpastoral ditemu banyak hambatan janganlah berputus asa karena karya pastoral akan berdayaguna bila selalu menggantunkan seluruh diri dan perjuangan kepada Tuhan”, kata Ukat dalam renungannya.
Sebelum acara dimulai, hadir juga Vikaris Jenderal (vikjen) Keuskupan Atambu, Romo Theodorus Asa Siri, Pr. Kehadirannya sekedar mengecek persiapan peserta ret-ret dan keseluruhan kehadiran peserta. “Peserta yang hadir diharapkan mengikuti ret-ret dengan hati yang tenang. Semoga hari-hari ini penuh berkat buat kita,” ungkap Asa Siri.
Peserta retret terdiri dari para imam, diakon, suster dan para frater Tahun Orientasi Pastoral (TOP). Retret akan berlangsung seminggu. Kegiatanya berlangsung dalam suasana hening san sangat kondisif.