KABAR duka dari jaringan alumni Seminari Mertoyudan dan alumni Novisiat Jesuit Girisonta.
Telah meninggal dunia di Hamilton, Canada, hari Sabtu tanggal 7 Oktober 2023 pukul 23.57 waktu Canada atau hari Minggu di Indonesia pukul 10.57 WIB.
- Hartoni “Toni” Ashali, alumnus Seminari Mertoyudan tahun masuk 1977 dan mantan frater Jesuit.
Hartoni alias Toni meninggal dunia tepat pada Hari Raya Maria Ratu Rosari.
Sudah beberapa pekan terakhir ini, almarhum Hartoni mengalami cidera kepala lantaran jatuh sehingga kepala terbentur benda keras. Sudah dilakukan operasi, namun hasilnya tidak mampu mengembalikan kondisi kesehatannya kembali pulih seperti semula.
Dari Paroki Kemakmuran di Jakarta Barat
Hartoni “Toni” Ashali masuk Seminari Mertoyudan tahun 1977. Ia berasal dari Gereja Bunda Hati Kudus Paroki Kemakmuran, Jakarta Barat. Ia selesai pendidikan seminari menengah tahun 1981.
Kemudian, Toni bergabung masuk Ordo Serikat Jesus (Jesuit) dan memulai masa novisiatnya sebagai Novis calon Jesuit kurun waktu tahun 1981-1983.
Selepas mengucapkan kaul pertama sebagai Jesuit pada tanggal 8 Juli 1983, almarhum Hartoni kemudian kuliah filsafat di STF Driyarkara Jakarta mulai tahun 1983.
Baru dua tahun kuliah di STF Jakarta, almarhum Hartoni undur diri sebagai Jesuit. Dan beberapa tahun kemudian, Toni menikah dengan Bernadeth dari Jakarta.
Emigrasi ke Canada
Usai huru-hara Kerusuhan Sosial Mei 1998, Hartoni dan Bernadeth kemudian beremigrasi ke Canada. Pasutri ini kemudian tinggal di Hamilton.
Almarhum Hartoni Ashali pernah menderita sakit kanker nasofaring alias kanker tenggorokan; kira-kira 15 tahun lalu. Namun, Toni berhasil mempertahankan kehidupannya sebagai cancer survivor.
“Toni berhasil sembuh dari kanker narofaring, lantaran mengalami mukjizat kesembuhan berkat doa-doa melalui perantaraan Bunda Maria Medjugordje,” ungkap Vivi Ashali, adik kandung almarhum.
Berencana pulang kunjungi ayah kandung ber-HUT ke-92
Sedianya awal bulan Oktober 2023 ini, almarhum Toni sudah berencana akan pulang ke tanahair. Untuk mengunjungi ayahnya dan kerabat keluarganya. Karena Pak Iskandar, ayah Toni, akan merayakan HUT-nya di Jakarta yang ke-92.
Tepat pada tanggal 8 Oktober 2023 ini, Pak Iskandar merayakan HUT-nya genap usia 92 tahun.
Namun, bulan September 2023 lalu tiba-tiba Toni mengalami jatuh, dan kemudian terjadi pendarahan di bagian kepala. Operasi kepala tidak berhasil mengembalikan kesehatannya pulih kembali.
Hari Minggu pagi tadi ini, Toni meninggal dunia.
Requiescat in pace et vivat ad vitam aeternam. (Berlanjut)
Baca juga: In Memoriam Hartoni Ashali, Kumandangkan Musik Paul Mauriat dari Studio Seminari Mertoyudan (2)