BERITA duka datang dari Keuskupan Agung Milan, Italia. Dionigi Kardinal Tettamanzi meninggal dunia pada hari Sabtu, 5 Agustus 2017 lalu . Sudah beberapa lama, Uskup Emeritus Keuskupan Agung Milan ini menderita sakit. Ia tutup usia pada umur 83 tahun.
Almarhum Kardinal Tettamanzi pernah mengemban tanggungjawab dan tugas pelayanan sebagai Uskup Agung Milan di Italia kurun waktu tahun 2002-2011.
Berpengaruh dan historis
Keuskupan Agung Milan (Arcidiocesi di Milano) merupakan Keuskupan Agung terbesar di Eropa dengan luas 4.243 km2. Reksa pelayanan Keuskupan Agung Milan mencakup kawasan Milan, Monza, Lecco, dan Varese.
Ada beberapa Uskup Agung Milan yang sangat terkenal, yaitu Santo Ambrosius, Santo Carolus Boromeus, Paus Pius XI, dan Paus Paulus VI.
Keuskupan Agung Milan adalah tahta metropolitan Provinsi Gerejawi Milan yang meliputi keuskupan-keuskupan suffragan yakni Bergamo, Brescia, Como, Crema, Cremona, Lodi, Mantova, Pavia, dan Vigevano. Keuskupan ini memegang ritus liturgi Latinnya sendiri yakni Ritus Ambrosia, yang masih digunakan di sebagian besar kawasan keuskupan tersebut.
Kardinal Tettamanzi lahir di kota Renate, Italia Utara tanggal 14 Maret 1934. Ia masuk Seminari Venegono Inferiore dan menerima tahbisan imamat untuk Keuskupan Agung Milan pada 28 Juni 1957 dari tangan Mgr. Giovanni Battista Enrico Antonio Maria Montini yang di kemudian hari menjadi Paus Paulus VI. Ia meraih gelar Doktor Teologi dari Universitas Kepausan Gregoriana.
Sukacita dan perdamaian
Ia ditahbiskan menjadi Uskup Agung Ancona-Osimo pada tanggal 23 September 1989. Ia mengemban penggembalaan di sana sejak tahun 1989-1991.
Motto penggembalaannya adalah Gaudium et Pax (Sukacita dan Perdamaian).
Uskup ini kemudian ditugaskan menjadi Uskup Agung Genoa (1995-2002). Ia diangkat menjadi kardinal pada tanggal 21 Februari 1998 oleh Paus Yohanes Paulus II. Pada tahun 2002, ia diangkat menjadi Uskup Agung Milan. Tugas pelayanan di Milan ini diselesaikannya sampai tahun 2011.
Dengan wafatnya Kardinal Tettamanzi, kini Dewan Kardinal berjumlah 223 orang kardinal. Dan 121 kardinal di antaranya adalah kardinal yang memiliki hak pilih dalam sidang konklaf (pemilihan Paus) yang akan datang.