KABAR duka datang dari kalangan sastrawan di Tanahair. Pada hari Jumat siang tanggal 24 Februari 2017 ini telah meninggal dunia dengan tenang:
- Sosok sastrawan terkenal yakni Gerson Poyk dalam usia 86 tahun.
Almarhum Gerson lahir di Namodele, Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, 16 Juni 1931.
Namanya sebaga penulis dikenal sejak meliris debutnya pada tahun 1950, seiring dengan kiprahnya sebagai penulis dan jurnalis. Sebelumnya, ia berkarir menjadi guru SMP dan SGA di Ternate (1956-1958) dan Bima, Sumbawa (1958) dan kemudian wartawan di harian Sinar Harapan (1962-1970).
Pada tahun 1970-1971, ia menerima beasiswa untuk mengikuti International Writing Program di University of Iowa, Iowa, Amerika Serikat dan mengikuti seminar sastra di India pada tahun 1982. Gerson menikahi Atoneta Saba dan dikaruniai lima orang anak.
Karyanya antara lain Hari-Hari Pertama (1968), Sang Guru (1971), Cumbuan Sabana (1979), Giring-Giring (1982), Matias Akankari (1975), Oleng-Kemoleng & Surat-Surat Cinta Rajagukguk (1975), Nostalgia Nusa Tenggara (1976), Jerat (1978), Di bawah Matahari Bali (1982), Requiem Untuk Seorang Perempuan (1981), Mutiara di Tengah Sawah (1984),Impian Nyoman Sulastri (1988), Hanibal (1988), Poli Woli (1988).
Berbagai penghargaan diterima dari Majalah Horison, Jurnalistik Adinegoro, Southeast Asia Write Award 1982, dan Lifetime Achievement Award dari Harian Kompas.
Hari Jumat malam akan berlangsung kebaktian di rumah duka di Jl. Pemuda 100, Pancoran Mas, Depok, Kabupaten Bogor.
Requiescat in pace.
