RIP Sophie Toligi, Tangis Romo pun Pecah atas Perginya Mantan Wakill Direktur Karina KWI

0
5,016 views
RIP Sophie Toligi. (Ist)

KABAR duka datang dari kalangan kelompok Profesional dan Usahawan Katolik di lingkungan Keuskupan Agung Jakarta yang sering disebut PUKAT KAJ.  Melalui jaringan komunikasi internal para pengurus PUKAT KAJ, Diono Suwarno menyampaikan kabar duka cita tersebut.

Telah meninggal dengan tenang karena sakit di RS Mount Elizabeth, Singapura pada hari Senin malam pukul 22.30 waktu setempat:

  • Sophie Toligi, mantan Direktur Karina KWI

Sosok yang peduli orang lain

Teman-teman di jaringan PUKAT KAJ mengenang sosok alm. Sophie Toligi sebagai orang yang sangat peduli dengan orang lain, utamanya Gereja Katolik KAJ. Melalui berbagai kegiatan sosial dan projek pembangunan yang terjadi di wilayah gerejani KAJ, alm. Sophie Toligi tak kuasa untuk segera cancut taliwondo (bergegas bergerak) untuk berkiprah membantu.

Niek Broto, salah satu pengurus inti PUKAT KAJ, mengenal almarhumah pernah menempuh studi di Vancouver, Kanada. “Ya benar, dia pernah kuliah di Simon Fraser University di Vancouver,” timpal Diono.

Lama tidak pernah muncul di berbagai kegiatan amal di kalangan PUKAT KAJ dan beberapa kesempatan lainnya, kepergian mendadak alm. Sophie Toligi menghadap Tuhan kemarin di Singapura itu sungguh telah mengagetkan banyak orang. “Setahu saya, almarhumah selalu tampak sehat. Kepergiannya sungguh sangat mendadak,” kenang Marcus Linggo.

Anggota pengurus PUKAT KAJ lain yang juga mengenal almarhum ikut bicara. “Saya tahu bahwa almarhumah sudah lama menderita sakit dan memang tidak pernah mau mengekspose penderitaaan sakitnya kepada banyak orang,” tukasnya seraya menambahkan bahwa perihal sakitnya itu malah dia dapatkan dari jesuit.

Johan Carmelo, mantan frater Jesuit dan mengenal almarhum sejak muda pun, ikut nimbrung dalam pembicaraa informal mengenang beliau. “Saya kenal alm. Ibu Sophie sejak kuliah di STF. Beliau orangnya sangat murah hati. Ia mengajarkan kepada kami bagaimana cara membuat proposal ke donator LN dan banyak membantu  kegiatan fund-raising untuk pendidikan calon imam di Indonesia,” alumnus Seminari Menengah Mertoyudan ini.

Di jalur komunikasi internal, seorang romo Jesuit juga menambahi keterangan. Alm. Sophie Tologi banyak membantu karya-karya Serikat Jesus Provinsi Indonesia (SJ) di Timor Leste dan Papua. “Almarhum pernah menjadi Direktur Karina KWI,” tulisnya.

“Bahkan kepada saya pun sering mengirim bantuan berupa obat-obatan suplemen. Kita benar-benar kehilangan orang yang punya kepedulian besar kepada sesamanya,” sambung doktor filsafat lulusan Amerika ini.

Evy Tjahjono, juga penggiat PUKAT KAJ, mengenang almarhumah Sophie Toligi di berbagai forum kegiatan amal di KAJ dan lintas keuskupan. “Kami pernah kerja bareng di perhelatan besar Peringatan 200 Tahun Gereja Katolik KAJ, fund-raising untuk Karina KWI, Malam Bhakti Kasih Serikat Jesus (MBKSJ), Malam Kasih Keuskupan Agats (MKKA). Dia ikut datang membantu dan ikut menyumbang pribadi juga,” kenang Evy.

Tangis pun pecah

Ketika berita ringkas tentang meninggalnya Sophie Toligi menyebar luas di kalangan para pastor penggiat karya-karya sosial kemanusiaan, maka tangis pun pecah dari lubuk hati Romo Stephanus Budhi Prayitno,  mantan Direktor Karito Keuskupan Purwokerto.

“I am so very sad to know our very good friend Sophie Toligi has passed away last night at 10:38 p.m. in Mt. Elizabeth, Singapore. She was such a lovely, good hearted person. She performed lot of charity works.  I’m sure you are in heaven now. Rest in peace, Sophie,” tulisnya imam diosesan Keuskupan Purwokerto ini dalam sebuah jaringan komunikasi internal katolik di wilayah Keuskupan Purwokerto.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here