INILAH sosok almarhum Pak Yunarto Kristantoro (69) yang saya kenal selama ini.
Pak Yun adalah sosok yang sering mendokumentasikan acara-acara Gereja dan mencetak foto-foto para Uskup. Tetapi peristiwa kematiannya sendiri malah tak sempat terdokumentasi.
Ia pernah hadir sebagai Ketua GMKA (Gua Maria Kerep Ambarawa) dan banyak membuat terobosan pelayanan. Tetapi ia meninggal dengan pelayanan yang serba apa adanya, karena situasi memang mengharuskan demikian.
Ia adalah Ketua Pembangunan Seminari Tahun Orientasi Rohani (TOR) di Jangli, Semarang. Dengan segenap pemikiran dan hartanya, ia bersatu hati dengan sahabat-sahabat lainnya untuk persembahkan diri demi terwujudnya tempat pendidikan imam yang memadahi.
Tetapi ia sendirian tanpa kawan, saat menghadap Sang Ilahi sendiri di ruang sepi isolasi.
Ia adalah sosok yang dipercaya untuk mengelola keuangan perusahaannya dan sering mondar-mandir ke berbagai bank hingga banyak orang mengenalnya.
Tetapi para kenalannya hanya bisa menangis dari tempatnya masing berdoa untuknya.
Jenasahnya diantar dalam senyapnya pagi. Hanya keluarga inti, dan segelitir sahabat dan seorang paderi yang ada saat kremasi.
Selamat jalan Pak Yun. Lihat para malaikat dengan penuh sukacita hadir menyambutmu.
Almarhum adalah seorang Katolik yang sangat baik dan memberi perhatian yang sangat besar untuk Gereja Katolik, khususnya di wilayah Keuskupan Agung Semarang.
Dan kita pun tidak ada kesempatan untuk mengantarkan beliau ke peristirahatan terakhirnya. Melihat petinya pun, tidak memungkinkan.
Maka saya mengajak teman-teman semua untuk berdoa Rosario siang hari ini dari tempat masing-masing, sebagai penghormatan kita dan juga untuk kedamaiannya di surga.
