Roh Allah Tetap Bekarya

0
391 views
Ilustrasi: (Ist)

Senin, 17 April 2023

  • Kis. 4:23-31.
  • Mzm. 2:1-3,4-6,7-9.
  • Yoh. 3:1-8.

STRES bisa dialami oleh siapa saja, kapan pun, dan di mana pun.

Banyak pikiran dan stres berlebih dapat berdampak tak hanya pada kesehatan mental kita, tetapi juga pada fisik.

Ketika kita mengalami stres dan banyak pikiran, bisa terjadi gangguan perilaku, emosi, kemampuan berpikir, dan kesehatan fisik pada dirinya.

Gejala emosional yang muncul dapat meliputi moody, mudah tersinggung, mudah frustasi, tidak percaya diri, merasa tidak berharga, hingga depresi.

Sementara gejala fisik yang timbul dapat berupa nyeri kepala, gangguan saluran cerna (diare, susah BAB, dan muntah), insomnia, nyeri dada, beberapa bagian tubuh terasa sakit.

“Saya sungguh stres dengan hidupku,” kata seorang bapak.

“Bahkan aku merasa tak berdaya hingga tertekan dilanjutkan dengan kondisi tubuh yang sakit,” katanya.

“Seakan semua yang aku kerjakan tidak menghasilkan sesuatu yang baik,” sambungnya.

“Anak-anakku sejak kecil selalu aku sayangi dan pikirkan ternyata cuek dan tidak peduli,” lanjutnya.

“Mereka menambahi beban pikiranku dengan aneka masalah mereka,” tegasnya

“Mau diam itu anak, tetapi jika mau ikut campur malah saya semakin berat,” lanjutnya.

“Untunglah malam ini, saya mendengar darimu, yang mengaskan dan memberi rasa plong dalam hatiku,” ujarnya.

“Sudah saatnya kamu tegas dan membiarkan anak-anak belajar menyelesaikan masalah hidup mereka,” kata seorang sahabat bapaknya.

“Selama ini saya ragu untuk bersikap, karena mereka anak-anak saya,” paparnya.

“Namun anehnya mereka sejak meninggalkan rumah justru dulu mereka tidak bertanggung jawab, dan kurang peduli dengan hidupku,” lanjutnya.

“Kata-kata sahabatku tadi seperti sebuah lilin di gelap hidupmu,” sambungnya

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”

Lahir kembali dan hidup baru dalam Roh ini dibicarakan oleh Yesus di hadapan Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.

Seseorang tidak cukup hanya tahu dan kagum pada Tuhan. Ia perlu juga dihidupi oleh Tuhan sendiri agar bisa hidup secara baru.

Nikodemus memang mengagumi Yesus sebagai guru yang datang dari Allah dan sebagai pembuat mukjizat.

Ia diajak berani mempercayakan hidupnya kepadaNya.

Memang tidak ada cerita secara eksplisit bahwa ia menjadi murid Yesus namun ia membela Yesus di hadapan Sanhedrin (Yoh 7,50) dan ikut ambil bagian dalam penguburan Yesus (Yoh 19,39).

Hidup baru Nikodimus mulai tampak ketika ia mengikuti perjalanan Yesus.

Dia dengan rendah hati datang pada Yesus dan meninggalkan gengsi dan harga dirinya.

Dia datang kepada Yesus di tengah malam dan dalam kegelapan.

Dengan rendah hati, dia mencecap keluhuran kasih Allah dengan meninggalkan kedudukannya di tengah bangsa Yahudi.

Kita yang sudah dibaptis, mestinya juga sudah dilahirkan dari Roh Kudus.

Kita mestinya tidak hanya menjadi orang yang tahu banyak hal mengenai Tuhan tapi juga diharapkan mau dihidupi oleh pengetahuan kita mengenai Tuhan itu sehingga martabat kita sebagai anak-anak Allah sungguh nyata dan dapat dirasakan oleh orang lain.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku telah lahir dalam api dan Roh Allah?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here