Senin, 29 April 2024
Kis 14:5-15
Maz 115:1-2.3-4,15-16
Yoh 14:21-26
CINTA adalah salah satu anugerah terbesar yang dapat ditawarkan oleh Tuhan kepada kita. Cinta adalah emosi yang kuat yang dapat mengubah hidup seseorang menjadi lebih baik.
Cinta dapat membawa perubahan dan pertumbuhan positif dalam semua aspek kehidupan, dari fisik hingga mental, emosional, dan spiritual.
Tidak peduli apa pun situasinya, cinta memiliki cara untuk membuat segalanya menjadi lebih bermakna dan indah.
“Cintaku pada orangtuaku membuat aku selalu berjuang dalam kehidupan ini,” kata seorang sahabat. “Saya bukan orang yang pandai, bukan pula orang hebat, namun aku orang yang tidak ingin orangtuaku kecewa dengan sikap dan perilakuku. Maka sejak aku meninggalkan rumah, nasIhat orangtuaku menjadi pedoman dalam setiap langkah hidupku.
“Jadi orang itu harus mempunyai sikap yang penuh belas kasih dan rendah hati. Jangan sombong dan merasa serba tahu, jangan sok tahu. Belajarlah ilmu padi semakin tunduk, semakin berisi, kata ayahku suatu ketika sebelum saya pergi merantau. Cinta kepada ayahku itulah yang menuntun aku, mengubah aku menjadi seperti saat ini,” tegasnya.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, Jawab Yesus: “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.”
Roh Allah adalah kasih. Kasih yang datang dari Allah inilah emosi yang memiliki kekuatan untuk menyentuh dan mengubah hidup kita dengan cara yang tidak pernah kita bayangkan. Roh kasih Allah itu, memiliki kekuatan untuk mengubah perspektif kita dan membantu kita menemukan makna dalam hidup kita di hadapan Tuhan.
Dalam bimbingan Roh kasih Allah kita menjadi lebih sadar diri, tangguh, dan penuh kasih kepada sesama. Hal ini membuat kita lebih dekat dengan inti perutusan kita yakni menghadirkan cinta Allah dalam hidup bersama.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku mengikuti bisikan Roh Cinta Kasih Allah dalam setiap langkah hidupku?