Roh Kudus Menolong

1
735 views
Ilustrasi - Hidup dalam Bimbingan Roh Kudus. (Ist)

Sabtu, 15 Oktober 2022

  • Ef. 1:15-23.
  • Mzm. 8:2-3a,4-5,6-7.
  • Luk. 12:8-12.

KETIKA kita terjepit, dan tidak ada pilihan kecuali menghadapi kenyataan yang ada.

Tidak jarang kita mendapatkan kekuatan ekstra, dan semua daya dalam diri ini bersinergi mendukung gerak hidup ini.

Bukan hanya yang kasat mata, namun juga bantuan datang dari kalbu bahkan pikiran, hati, perasaan dan jiwa menyatu dalam asa yang sama.

Untuk orang yang benar dan lurus jalannya, Tuhan tidak akan terlambat memberikan pertolongan kepadanya.

Allah melalui Roh Kudus siap sedia menemani kita di saat-saat kritis. Ia adalah pembela dan penghibur kita yang setia.

Seorang bapak mensyeringkan jalan kerahiman ilahi yang dia alami dalam perjalanan hidup ini.

“Saya tidak pernah merasa sreg berdoa secara kristiani, perayaan misa dan devosi yang lainnya, terasa hambar dan tidak menggerakkan hatiku,” katanya mengawali syeringnya.

“Saya menjadi apatis terhadap acara Gereja dan juga orang-orang yang terlibat di dalamnya,” lanjutnya.

“Menurut saya, banyak aktivis yang tidak sesuai antara hidupnya sehari-hari dengan kata dan perbuatannya,” ujarnya

“Mereka hanya sekedar cari panggung untuk esistensinya, bahkan tanpa malu cari untung dalam pelayanan yang dia kerjakan,” lanjutnya

“Inilah yang membuat saya apatis, dan berpikir lebih baik saya tidak ikut aktif namun tidak buat sulit atau susah Gereja,” tegasnya.

“Namun sebuah peristiwa ketika orang tua saya sakit hingga dipanggil Tuhan, Tuhqn telah membuka mata hatiku, bahwa masih ada banyak orang yang tulus hati memberikan diri dalam pelayanan di Gereja,” paparnya.

“Rangkaian peristiwa yang dialami.orang tuaku dan keluargaku itulah menjadi saat berahmat, Roh Kudus hadir dan menyakinkanku bahkan mengundang pertobatan bagiku,” kisahnya.

“Saya telah salah menilai dan menuduh banyak orang bahkan karena itu saya mengambil jarak dengan Gereja, saya menjaga jarak untuk dicintai dan mencintai Tuhan,” urainya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah.

Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni.”

Makna sabda hari ini, sangat jelas menyangkal Tuhan di hadapan manusia berarti sesungguhnya kita menolak Rahmat keselamatan yang disampaikan kepada kita dalam diri Yesus Kristus.

Penolakan bisa saja terjadi manakala kita merasa lebih tinggi, lebih suci, lebih hebat dari orang lain yang tengah dipercaya untuk ikut dalam karya pelayanan sebagai pengurus Gerja.

Kitapun diundang untuk terlebiat namun karena kecewa, karena tidak bisa bekerja sama, karena merasa tidak diakomodir ide dan gagasan kita, kita mulai menarik diri dari kegiatan menggereja.

Tindakan seperti itu sudah menjadi tindakan yang tidak menduking karya keselamatan. Saat itulah kita mengabaikan janji baptis dan bahkan mengkhianati Tuhan.

Kekecewaan dengan sesama seringkali menjadi alasan untuk meninggalkan Tuhan.

Saat seperti itulah tangan Tuhan terulur membimbing kita bahwa urusan ”kesetiaan dan cinta tanpa pamrih” hanya ada dalam Yesus.

“Kalau kita tidak setia, Dia tetap setia karena Dia tidak dapat mengingkari diriNya yang adalah sumber dari segala cinta.”

Adalah kekonyolan kalau pada akhirnya kita menolak Tuhan bahkan menjual Tuhan Yesus karena keegosisan kita, karena kesombongan kita.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku lebih mengutamakan ego pribadiku daripada kepentingan Gereja?

1 COMMENT

  1. Kedewasaan seseorang akan terlihat manakala menghadapi situasi yang berat. Saya pun merasa bimbang manakala menghadapi situasi yang berat, dan langsung diam merenungi apa benar yang akan di katakan Tuhan atas kondisi ini, ujung-ujungnya pasrah dan berdoa agar di kuatkan untuk menjalani nya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here