”Roller Coaster” Ala Buruh Angkut Pasir

0
32 views
Buruh Pasir
  • Bacaan 1: Yeh. 34:1-11
  • Injil: Mat. 20:1-16a

Jika kita mengunjungi tempat wisata seperti Dunia Fantasi maka akan menjumpai deretan kereta yang meliuk-liuk sambil naik turun dengan kecepatan tinggi. Itulah “Roller Coaster”, merupakan wahana yang memacu adrenalin.

Penumpang merasakan sensasi yang menegangkan, meluncur dari ketinggian dengan durasi yang hanya hitungan detik saja.

Seorang buruh angkut pasir setiap hari mungkin merasakan adrenalin yang sama saat menunggu truk-truk pasir. Mereka biasanya menunggu di pangkalan atau tikungan-tikungan jalan. Ketika ada truk datang mereka berebut untuk mencari pekerjaan sebagai buruh angkutnya.

Betapa stress-nya mereka yang hingga sore tidak kebagian truk alias tidak dapat pekerjaan buruh angkut pasir. Karena hal itu, berarti malam hingga besok sore mereka sekeluarga bisa-bisa tidak makan.

Penghasilan mereka biasanya hanya cukup untuk makan satu hari.

Demikian juga yang dirasakan pekerja terakhir (pukul lima) yang baru dipanggil bekerja. Mereka tentu stress:

“Karena tidak ada orang mengupah kami.”

Namun sesuai kesepakatan, tuan pemilik kebun memberikan upah sama dengan mereka yang bekerja sejak pagi.

Ini adalah kisah perumpaan betapa baiknya Allah Bapa untuk memberikan kesempatan yang sama bagi siapa saja yang berkehendak masuk Kerajaan Surga.

Mereka yang baru bertobat di saat akhir hidupnya akan mendapatkan kesempatan yang sama dengan mereka yang sejak kecil rajin berdoa dan melayani Tuhan hingga akhir hayatnya.

Allah adalah “Gembala yang baik”, mau mencari domba-domba-Nya yang tersesat dan menunggu semua domba satu persatu masuk ke kandang. Tidak seperti para “gembala Israel” yang ditunjuk-Nya.

“Celakalah gembala-gembala Israel, yang menggembalakan dirinya sendiri! Bukankah domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala itu?

Kamu menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu sembelih, tetapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan.”

Para pemimpin agama Yahudi seharusnya membawa umat kepada Allah Bapa. Namun justru malah menyengsarakan dan menikmati kesejahteraan diatas penderitaan umat.

Pesan hari ini

Meski harus merasakan “adrenalin tinggi”, para buruh angkut pasir itu tetap semangat mengusahakan hidup mereka.

Tidak ada kata terlambat untuk bertobat.

Meski sepanjang hidupmu penuh dengan kesalahan. Semua diberi kesempatan yang sama oleh-Nya. Tinggal apakah kesempatan diselamatkan itu kamu ambil atau tidak.

“Di tengah-tengah setiap kesulitan, pasti ada kesempatan.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here