Romo Agustinus Adeodatus Wiyono OMI Berkati IKN Nusantara dengan Salib Oblat (1)

0
4,649 views
Romo Aigustinus Adeodatus Wiyono OMI berkati lokasi "Titik Nol" IKN Nusantara di Penajam., Kaltim, dengan Salib Oblat. Usai seremoni peribadatan itu, Romo Yoyon OMI mendapat kesempatan berpose foto bersama dengan Presiden RI Bapak Ir. Joko "Jokowi" Widodo. (Ist)

HARI-hari belakangan ini, berita baik Romo Agustinus Adeodatus “Yoyon” Wiyono OMI ikut memberkati lokasi “titik nol” IKN Nusantara sedang jadi trending topic di Indonesia. Utamanya di medsos dan tentu saja “kehebohan” itu juga terjadi di kalangan umat Katolik di tanahair dan di luar negeri. Singkat kata, semua orang aktif “membicarakannya”.

Terjadi begitu, setelah bersama dengan para pemuka agama lain, tokoh masyarakat dan pemuka adat, Romo Yoyon OMI didapuk ikut memberkati lokasi “Titik Nol” di mana nanti akan dibangun Istana Negara.

Inilah satu titik kecil di antara ribuan titik lokasi lainnya yang nantinya akan menjadi lokasi utama Ibukota Negara (IKN) bernama Nusantara.

Dengan salib Oblat berkati lokasi “Titik Nol” IKN Nusantara

“Yang ini adalah titik di mana nanti akan dibangun Istana Negara. Di lokasi dan tempat di mana Pak Jokowi dan para gubernur berkemah, saya memberkati lokasi itu sesuai iman Katolik dengan salib Oblat,” demikian ungkapan hati Romo Yoyon OMI kepada para imam sesama kolega anggota Kongregasi Imam Oblat Maria Imakulata (OMI).

Romo Yoyon berasal dari Paroki Stefanus Cilacap, Jateng. Ia menerima Sakramen Imamat dan ditahbiskan menjadi imam tahun 2008 silam. Kini, oleh tarekat OMI, ia diutus mengampu karya pastoral di Paroki Penajam.

Penajam di Provinsi Kaltim ini kini sudah menjadi sebuah lokasi magnit baru, karena lokasi ini akan menjadi IKN Nusantara – menggantikan posisi Jakarta sebagai ibukota RI.

Sebuah kawasan yang menurut pastor perintis paroki ini -Romo Nico Belawing Setiawan OMI- beberapa tahun silam sungguh “tak nampak” di peta bumi.

Sudah pasti saking terpencilnya kawasan ini yang saat itu masih terbilang sebagai wilayah pedalaman reksa pastoral Keuskupan Agung Samarinda, Kaltim.

Kini, Penajam sebagai lokasi IKN Nusantara mulai bersolek.

Dimulai dengan seremoni kemping bareng-bareng Presiden RI Pakdhe Jokowi bersama sejumlah gubernur dari seluruh Indonesia – selain enam orang gubernur berhalangan ikut serta dalam program acara kemping bareng ini.

Berkati lokasi IKN Nusantara

Menjawab Sesawi.Net dari Penajam di tengah kesibukannya mengampu pastoral di paroki yang nantinya akan menjadi kota satelit Indonesia ini, Romo Agustinus Adeodatus “Yoyon” Wiyono OMI menceritakan sepenggal kisah di balik aksinya bersama para pemuka agama lain ikut memberkati lokasi IKN Nusantara.

“Kisah ini bermula dari pemberitahuan Bu Helena Samuel Legi selaku Ketua Dewan Adat Dayak yang memberitahu saya begini.

Romo bersama para pemuka agama lainnya dipilih Jakarta untuk mewakili tokoh pemuka Agama Katolik di Penajam untuk hadir dalam kunjungan kepresidenan Pak Jokowi dan prosesi penyatuan air dan tanah yang dibawa oleh 34 Gubernur se Indonesia,” demikian Romo Yoyon OMI membuka awal kisahnya.

Rombongan para pemuka agama dan lainnya itu -kata dia- semuanya berjumlah sebanyak 13 orang. “Terdiri dari tokoh-tokoh perwakilan masyarakat adat, tokoh masyarakat, dan pemuka agama,” lanjutnya.

“Dalam acara tersebut, kami ber-13 orang ini telah menjadi saksi mata dan berdoa bersama yang dipimpin oleh Kepala kantor Kemenag Penajam. Doa didaraskan menurut tata cara agama Islam,” ungkapnya.

Mohon keselamatan

Dalam prosesi melambungkan doa tersebut, Romo Yoyon melambungkan doanya sendiri. Tentu saja hanya di dalam hati.

“Tentu saja, rumus doa-doa yang saya panjatkan sesuai iman kristini. Menurut rumus-rumus doa khas Katolik,” kata Romo Yoyon OMI menjawab Sesawi.Net.

Saya berdoa dengan intensi khusus yakni mohon berkat keselamatan dari Tuhan bagi para pemimpin negeri kita dan bagi proses pembangunan IKN Nusantara.

Saya lakukan doa-doa itu sambil menggengam Salib Oblat sesuai tradisi doa sebagai seorang OMI,” jelasnya.

“Saya yakin, demikian pula para tokoh adat, masyarakat dan para pemuka agama lain yang turut dalam acara doa tersebut, kami semua dan bersama juga menghendaki keselamatan, kedamaian dan segala hal baik dalam proses pembangunan Ibu Kota Nusantara.

Sehati dan sejiwa. Cor unum et anima una,” tandas Romo Agustinus Adeodatus “Yoyon” Wiyono OMI kepada Sesawi.Net, hari Rabu pagi tanggal 16 Maret 2022.

Romo Agustinus Adeodatus “Yoyon” Wiyono OMI dari Paroki Penajam, Keuskupan Agung Samarinda, Kaltim, usai bersama para pemuka adat, tokoh masyarakat, dan pemuka agama ikut memberkati lokasi “titik nol” IKN Nusantara. (Ist)

Bertemu dan berfoto dengan Pakdhe

Usai seremoni doa bersama itu, lanjut Romo Yoyon OMI, bersama dengan para tokoh adat, pemuka masyarakat dan tokoh agama –sebanyak 13 orang itu- mereka langsung diundang panitia pelaksana bertemu Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan para menteri serta para gubernur di sebuah titik lokasi lain.

“Kami semua sejenak beristirahat di tenda yang disediakan panitia. Bapak Presiden kemudian beranjak ke lokasi tempat mereka akan camping. Beberapa waktu kemudian, kami diundang untuk bertemu beliau di salah satu tenda terbuka,” tuturnya.

“Pak Jokowi -seperti biasanya- tampil sangat ramah dan sederhana. Acara dialog bersama beliau pun juga berlangsung sangat santai. Tak ada kesan suasana tegang atau tatacara protokoler ketat.

Beberapa perwakilan dari tokoh masyarakat, pemuka agama, dan pimpinan kelompok adat lalu dipersilahkan menyampaikan pemikirannya.

Bapak Presiden menanggapi dengan bijak. Cara bicara dan penyampaiannya begitu tenang.

Rupanya harapan kami sudah ada di dalam kerangka pemikiran besar beliau,” jelas Romo Yoyon menjawab Sesawi.Net.

Mengakomodasi semua pihak

Sebagai peserta yang bisa mendengar langsung dari Bapak Presiden RI, maka Romo Yoyon OMI punya kesimpulan seperti ini.

“Saya berkeyakinan bahwa program raksasa IKN Nusantara ini sudah melibatkan dan berusaha ingin mengakomodasi semua elemen penting. Semuanya dikerjakan demi kemajuan dan perkembangan bangsa dan negara RI tercinta.

Maka sudah sepantasnya bila kita sebagai umat Katolik di Indonesia yang menyadari kehadiran kita sebagai bagian tak terpisah dari RI, juga bersedia membuka diri untuk bekerjasama dan mendukung ‘kerja bakti nasional’ pembangunan IKN Nusantara,” ungkap Romo Agustinus Adeodatus “Yoyon” Wiyono OMI menerangkan ke Sesawi.Net.

“Akhir kata,” ungkapnya lagi, “Pak Jokowi, you will never walk alone. Doa kami segenap umat Katolik di seluruh penjuru tanahair Indonesia akan selalu menyertai karya agung Bapak.

Sugeng makaryo nggih Pakdhe Jokowi dalam kerja serius membangun IKN Nusantara. Berkah Dalem,” ungkapnya. (Berlanjut)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here