Romo Gondo dan Ginjalnya

0
1,198 views
SEPULANG dari negeri tirai bambu alias China untuk mengganti ginjalnya yang sudah aus, Romo Gondo tinggal menetap di Wisma Emmaus Girisonta, tempat para sesepuh Serikat Yesus tinggal. Kala itu saya masih novis tahun kedua. Kendati tidak membimbing para novis, Rm. Gondo kadangkala bertemu para novis di refter.
Pada suatu kesempatan gaudium domesticum, saya duduk semeja makan dengan Rm. Gondo. Di meja kami tidak ada romo lain, apa lagi magister dan socius. Keadaan ini memungkinkan Rm. Gondo untuk mengeluarkan gaya khasnya di depan para novis.
Perjamuan syukur kali itu menghidangkan berupa-rupa masakan. Antara lain sate dan mie goreng.
“Saya itu setelah ganti ginjal China jadi senang makan mie,” kata Rm. Gondo sambil menaruh piring bermuatan mie dan menarik kursi makannya.
Setelah duduk, Rm. Gondo menyambung kisah ginjal China. Di China ginjal yang didonorkan itu diambil dari empat kelompok kriminal: koruptor, penentang rezim, pemerkosa, dan satu lagi saya lupa.
Karena menjadi suka makan mie setelah mengenakan ginjal China, Rm. Gondo menduga bahwa ginjalnya itu berasal dari seorang yang dulu sangat suka dengan hidangan itu. Tuntutan ‘ginjal baru’ bisa dengan mudah ia ikuti karena hanya sebatas makanan.
“Nah, kalau ginjal saya ini diambil dari pemerkosa, bagaimana? Bisa repot,” pungkas Rm.Gondo yang dibarengi oleh tawa grrrr satu meja. Rm. Gondo beringsut menuju ke meja saji.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here