TEMAN-TEMAN sekalian, meninggalnya Romo Casutt menjadi berita yang mengejutkan bagi para warga Kolese Mikael pada umumnya, dan para alumni pada khususnya. Berita meninggalnya beliau dimuat sejumlah mass media, antara lain Kompas, Solopos.
Ada beberapa pengalaman yang menarik dan sayang kalau dilewatkan.
Waktu meninggal
Dalam banyak hal, romo ini ingin mandiri dan tidak mau mengganggu orang lain. Demikian juga dengan saat kematiannya. Alm. Romo J. Casutt SJ sepertinya sudah tahu “kapan saatnya tiba”. Ternyata hari yang dipilih adalah Jumat Kliwon, 24 Agustus 2012, pukul 18:40.
Kebetulan saja berbarengan dengan Lebaran baru saha usai dan pemudik sudah memulai arus balik kembali ke tempat kerjanya. Bagi warga kolese Mikael, secara akademik hari itu adalah libur sekolah. Nampaknya Romo J. Casutt SJ lebih memilih waktu itu supaya tidak mengganggu waktu kerja warga Kolese Mikael.
Keterlibatan seluruh warga Kolese Mikael
Sebetulnya waktu beliau meninggal kampus Mikael cukup sepi, sebab memang masih hari libur. Hanya ada beberapa karyawan yang masuk malam, dan sejumlah mahasiswa sering kumpul-kumpul di ruang serbaguna. Namun begitu ada berita kematian itu, mendadak ruang serba guna menjadi ajang gotong royong untuk menyambut jenasah Romo Casutt.
Karyawan yang sedang bekerja di bengkel segera meninggalkan ruang kerja dan langsung mengubah ruang serba guna menjadi tempat persemayaman Romo Casutt. Ada yang menyapu, mengepel, mencari karpet, dsb. Sementara, karyawan putri berdatangan, mempersiapkan kopi, teh, snack dan segala macam konsumsi yang diperlukan.
Para instruktur dengan cepat memberitahu alumni dan rekan kerja dengan segala jejaring sosial, Facebook, SMS, email, dsb. Para mahasiswa anggota koor segera latihan koor untuk misa requiem dari Sabtu sampai Senin siang. Seluruh warga kolese terlibat dan ingin memberikan yang terbaik kepada orang yang dihormatinya.
Layatan layaknya reunian
Umumnya layatan disertai oleh rasa sedih dan duka. Namun layatan kemarin rasanya seperti reuni. Angkatan demi angkatan berdatangan dari yang sudah pensiun sampai mereka yang masih sekolah aktif. Para alumni yang berasal dari berbagi tempat jauh satu persatu berdoa dan memberi hormat kepada Romo Casutt yang sudah terbaring di peti.
Setelah doa singkat, segera mereka mengobrol dengan teman angkatan. Mereka nampak senang bisa ketemu dengan teman lama, yang setelah sekian tahun tidak berjumpa, kini dipertemukan lagi bersama dengan mantan direkturnya. Ada alumni yang sengaja naik motor dari Jawa Timur, hanya untuk melayat Romo Casutt dan bisa ketemu teman angkatannya.
Toko bunga kehabisan stok
Toko bunga di Solo habis diborong untuk Romo Casutt. Menurut informasi, sejak Jumat malam sampai Minggu malam, semua toko bunga Solo sudah kehabisan stok bunga. Dan ternyata semuanya dipesan oleh pelanggan untuk Romo Casutt. Para pemesan terpaksa harus antri satu persatu karena begitu banyaknya pesanan.
Sampai Minggu malam ada sekitar 170 bunga duka telah dikirim ke Kolese Mikael. Bunga-bunga itu dijejer sepanjang jalan kampus, dan Jalan Mojo. Sejumlah bunga duka dikirim dari alumni per angkatan. Ada beberapa tukang becak yang sehari itu terpaksa bolak-balik ke kampus sampai 4x, hanya untuk mengantar bunga duka. (Bersambung)
Artikel terkait:
- Sebelum dan Sesudah Meninggal, Romo J. Casutt SJ Kelilingi Bengkel Terakhir Kalinya (2)
- Romo J. Casutt SJ Tes Sendiri Alat Penurun Peti Jenazah bagi Dirinya (3)
- Terbentuklah Casutt’s Foundation dan Tradisi Bersih-bersih Lingkungan (4)
- Podcast Kotbah Rm. Andre Sugijopranoto SJ Saat Misa Requiem Rm. Casutt SJ
- Video Interview with Father Johann Casutt
- Video “Klaus J. Jacobs Best Practice Award” Winner 2009: Father Johann Casutt SJ
- Sepenggal Kisah tentang Romo J. Casutt SJ: Disiplin Spartan Buktikan Hasil Optimal (1)
- Sepenggal Kisah tentang Romo J. Casutt SJ: Soal Kejujuran, Sungguh Tiada Ampun (2)
- Sepenggal Kisah tentang Romo J. Casutt SJ: 15 Menit Sebelum Melepas Nafas Terakhir (3)
- Sepenggal Kisah tentang Romo J. Casutt SJ: Surat Pribadi untuk Rodion Wikanto (4)
- In Memoriam: Romo Johann B. Casutt SJ, Si Leher Jenjang dari Zurich, Swiss (1)
- In Memoriam Romo Johann B. Casutt SJ: Jejak Rekam Panjang di Industri Teknik (2)
- Mengenal Petilisan Romo J. Casutt SJ: ATMI Surakarta
- RIP: Romo J. Casutt SJ, Pendiri ATMI Solo