BEBERAPA waktu terakhir ini, Kolese St. Stanislaus Girisonta membeli perangkat mesin penurun peti jenazah. Alat ini dibeli agar memudahkan secara teknis menurunkan peti jenazah yang sering bobot beratnya tidak bisa diakomodasi dengan mudah oleh kekuatan fisik manusia.
Tentu saja, alat penurun peti jenasah itu masih baru.
Untuk memudahkan penurunan peti jenasah ke liang lahat, komunitas Kolese Girisonta memesan satu mesin yang fungsinya untuk itu. Mesin ini masih baru dan belum pernah dipakai. Para karyawan Girisonta sempat agak panik kalau penggunaan mesin itu tidak lancar.
Itu karena, pemakainya pertama justru Si Empu Mesin: Romo J. Casutt SJ.
Para instruktur ATMI pun dibuat cemas untuk hal yang sama, jangan-jangan mesin tidak berfungsi normal saat dipakai untuk menurunkan peti jenasah Romo Casutt. Akhirnya tim ATMI dikirim ke Girisonta untuk latihan. Hasilnya, mesin berfungsi sangat baik. Upacara menurunkan peti jenasah hanya membutuhkan waktu 1,5 menit. Kayaknya Romo Casutt sendirilah yang harus mengecek kualitas alat penurun peti jenasah ini.
Bergiliran tabur bunga
Tabur bunga digilir per unit kerja. Saat pemakaman, tidak ada perwakilan keluarga dari alm. Romo J. Casutt yang berkesempatan hadir. Tetapi semua orang yakin bahwa dia adalah milik keluarga Kolese Mikael. Apalagi dia sudah minta aplikasi menjadi WNI sejak 1962.
Beliaunya tinggal di Indonesia lebih lama daripada semua warga Kolese Mikael saat ini. Oleh karena itu saat tabur bunga di makam, semua unit kerja diberi kesempatan untuk menaburkan bunga. Unit kerja itu meliputi ATMI Solo, SMK Mikael, ATMI Cikarang, Bizdec dan Solo Techno Park. (Bersambung)
Artikel terkait:
- Romo J. Casutt SJ Memilih Jam Kematian di Hari yang Tepat (1)
- Sebelum dan Sesudah Meninggal, Romo J. Casutt SJ Kelilingi Bengkel Terakhir Kalinya (2)
- Terbentuklah Casutt’s Foundation dan Tradisi Bersih-bersih Lingkungan (4)
- Podcast Kotbah Rm. Andre Sugijopranoto SJ Saat Misa Requiem Rm. Casutt SJ
- Video Interview with Father Johann Casutt
- Video “Klaus J. Jacobs Best Practice Award” Winner 2009: Father Johann Casutt SJ
- Sepenggal Kisah tentang Romo J. Casutt SJ: Disiplin Spartan Buktikan Hasil Optimal (1)
- Sepenggal Kisah tentang Romo J. Casutt SJ: Soal Kejujuran, Sungguh Tiada Ampun (2)
- Sepenggal Kisah tentang Romo J. Casutt SJ: 15 Menit Sebelum Melepas Nafas Terakhir (3)
- Sepenggal Kisah tentang Romo J. Casutt SJ: Surat Pribadi untuk Rodion Wikanto (4)
- In Memoriam: Romo Johann B. Casutt SJ, Si Leher Jenjang dari Zurich, Swiss (1)
- In Memoriam Romo Johann B. Casutt SJ: Jejak Rekam Panjang di Industri Teknik (2)
- Mengenal Petilisan Romo J. Casutt SJ: ATMI Surakarta
- RIP: Romo J. Casutt SJ, Pendiri ATMI Solo