TAK pernah lepas dari urusan seminari, pendidikan calon imam, dan asrama untuk para frater. Rupanya garis kehidupan harus berada di lingkaran dalam proses mendidik dan membentuk pribadi calon imam di level seminari tinggi inilah yang telah dilakoni selama puluhan tahu oleh Romo Joseph Kristanto Suratman Pr, imam diosesan (praja) Keuskupan Agung Semarang.
Mulai hari Selasa tanggal 15 Agustus 2017 ini, alumnus Seminari Mertoyudan tahun masuk 1977 ini resmi memegang tugas dan tanggungjawab baru di lingkungan KWI.
Pastor yang sejak muda sangat ahli di bidang musik liturgi ini resmi didapuk menjadi Sekretaris Komisi Seminari (Komsem) KWI. Ia menggantikan pejabat lama Romo Siprianus Hormat Pr.
Romo Siprianus Hormat sejak beberapa bulan ini telah menjabat Sekretaris Eksekutif KWI sembari merangkap tanggungjawab sebagai Sekretaris Komisi Seminari. Kini, tugas dan tanggungjawab sebagai Sekretaris Komsem KWI sudah diserahkan kepada Romo J. Kristanto.
Rektor Seminari Tinggi Kentungan
Jabatan sebagai Sekretaris Komsem KWI ini disandang Romo Kristanto, selepas ia menyerahkan tugas dan tanggungjawab besar sebagai Rektor Seminari Tinggi St. Paulus Kentungan, Yogyakarta. Peristiwa tahbisan imam diosesan KAS sebanyak delapan orang pada tanggal 25 Juli 2017 lalu itu menjadi momen terakhir bagi Romo Kris sebagai Rektor yang mesti ‘menyeleksi’ para diakon yang dianggap layak ditahbiskan menjadi imam.
Baca juga: Hari ini, Tahbisan Imam Diosesan KAS di Kapel Seminari Tinggi St. Paulus Kentungan, Yogyakarta
Sore hari usai peristiwa tahbisan imamat di bulan Juli 2017 lalu itu, maka tugas dan tanggungjawab sebagai Rektor Seminari Tinggi St. Paulus Kentungan di Yogyakarta selanjutnya diampu oleh Romo Djoko Setya Prakosa Pr, alumnus Seminari Mertoyudan tahun masuk 1980.
Dunia seminari dan proses pendidikan calon imam di tahapan atas sungguh bukan hal baru bagi Romo Kristanto. Sebelum memangku jabatan sebagai Rektor Seminari Tinggi Kentungan di Yogyakarta, ia juga pernah dipercaya menjabat Rektor Seminari Interdiosesan di Malang.
Lingkungan baru
Dengan mengemban tugas baru di lingkungan KWI, dengan sendirinya suasana baru juga terbuka bagi Romo Kris agar setidaknya jangan hanya ‘berkutat’ di lingkungan seminari dan asrama para frater calon imam semata. Kini, meski masih tetap mengurusi hal-ikhwal seminari di seluruh Indonesia, Romo Kris bisa mendapatkan ‘angin segar baru’ dengan lingkup pergaulan yang serba baru.
Sebelum resmi mengemban tugas baru sebagai Sekretaris Komsem KWI, Romo Kris sudah terlebih dahulu bersosialisasi diri dengan GOTAUS (Gerakan Orangtua Asuh Seminari) dalam sebuah acara retret tahunan bersama para aktivis GOTAUS.
Dalam retret ini, Ketua Komsem KWI Mgr. Ludovicus Simanullang OFMCap –Uskup Keuskupan Sibolga— telah hadir dan ikut memberi tuntunan bersama fasilitator utama Romo Simon Lili Tjahjadi Pr –imam diosesan KAJ dan Ketua STF Driyarkara Jakarta.
Selamat bertugas di medan pengutusan baru yang amat strategik untuk masa depan Gereja Katolik Indonesia.
Kredit foto: Ist