Pengantar Redaksi:
ATAS budi baik Romo Murti Hadi Wijayanto SJ dari Studio Audio Visual Yogyakarta, Redaksi Sesawi.Net mendapat kiriman beberapa foto dokumenter hitam putih tentang kiprah Romo Kanjeng Mgr. Albertus Soegijapranata SJ pada zaman Indonesia tengah menapaki usianya yang masih “balita”.
Semoga dengan paparan foto ini, para pembaca sekalian bisa mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif mengenai sosok Romo Kanjeng yang boleh dikatakan sudah lama “terselip” dan terlupakan dalam penulisan sejarah nasional Indonesia.
Paparan foto ini menjadi istimewa dan punya nilai historis yang kental, justru karena generasi muda Indonesia sekarang bisa menjadi lebih tahu dan mengenal sosok figur Rono Kanjeng Mgr. Albertus Soegijapranata SJ. Beliau adalah sosok pemimpin Gereja Katolik Indonesia yang punya jiwa dan semangat nasionalis seiring dengan semangat nasionalisme yang kental di dada para pemimpin nasional zaman itu seperti Bung Karno, Bung Hatta, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Almarhum Romo Kanjeng Mgr. Soegijapranata SJ adalah teman seangkatan dengan pahlawan nasional IJ Kasimo, pendiri Partai Katolik dan yang pernah duduk di jajaran kabinet era pemerintahan Presiden Soekarno. Keduanya sama-sama murid generasi pertama misionaris Belanda Romo van Lith SJ yang merintis cikal bakal umat katolik di Jawa Tengah.
Foto-foto istimewa ini pernah dimuat di majalah missi Belanda Missiennieuws.
Photo caption: (Dari atas kiri-kanan ke bawah)
- Romo Kanjeng semasa masih muda belia sebagai Fr. Soegija SJ;
- Romo Kanjeng Mgr. Albertus Soegijapranata SJ dalam busana kebesarannya sebagai Uskup Vikariat Apostolik Semarang lengkap;
- Romo Kanjeng bersama seorang pastur Belanda dari Ordo Salib Suci (OSC) saat pemberkatan Universitas Katolik Parahyangan Bandung;
- Romo Kanjeng Mgr. Soegijapranata saat berpidato dalam sebuah kesempatan tampil di depan khalayak ramai.
Photo credit: Majalah Missie Belanda Missiennieuws
Artikel terkait:
[…] dari sini […]
Romo Soegija sangat-sangat Humanis, very cool.
Filmnya : biasa saja, kurang greget ( masih kaku ) tp lucu sekali.
MERDEKA, 🙂
Filmnya sangat humanis dan menyentuh namun tergolong serius, berat dan panjang dibutuhkan ketekunan dan ketelatenan untuk menikmatinya.