Romo Uskup Didik

0
0 views
Uskup Keuskupan Surabaya Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo alias Romo Didik. (Komisi Komsos Keuskupan Surabaya)

Puncta 24 Januari 2025
Jum’at Biasa II
Pekan Doa Sedunia
Pw. St. Fransiskus dari Sales, Uskup dan Pujangga Gereja
Markus 3: 13-19

DALAM homili pentahbisan Uskup Keuskupan Surabaya Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo alias Romo Didik, Kardinal Suharyo mengatakan bahwa Romo Didik yang akan ditahbiskan sebentar lagi menjadi uskup berpesan kepada seluruh umat di Keuskupan Surabaya bahwa dia tidak ingin disapa monsinyur. Tetapi cukup dengan panggilan Romo Uskup atau Bapak Uskup saja.

“Sebuah permohonan yang tidak sulit untuk dilaksanakan oleh umat,” demikian Kardinal menegaskan. Para uskup memang disapa dengan sebutan monsinyur sebagai gelar kehormatan.

Uskup Didik merasa bahwa beliau tidak pantas memanggul tugas pengutusan sebagai gembala utama di Keuskupan Surabaya. Beliau memilih disapa dengan sebutan Romo Uskup atau Bapak Uskup.

Sebuah sikap kerendahan hati seorang gembala. Siapakah kita ini sampai dipanggil menjadi rasul-rasul atau gembala?

Yesus memilih duabelas orang untuk menjadi gembala umat yakni rasul-rasul-Nya. Mereka adalah orang-orang sederhana dan bersahaja.

Ada yang berlatar belakang nelayan, pemungut cukai, rakyat jelata, bahkan anggota pemberontak (Kaum Zelot) yang melawan penjajah Romawi.

Yesus mempersiapkan mereka untuk mewartakan Injil dan mengusir segala penyakit. Mereka diajak belajar dengan melihat karya-karya Yesus.

Mereka harus siap menghadapi segala hambatan, bahkan rela mengorbankan nyawa dalam tugas demi Tuhan.

Bagi Tuhan, bukan soal kepandaian, kekayaan atau kehebatan untuk bisa menjadi rasul-Nya. Tetapi kesediaan atau komitmen untuk mengikuti Dia itulah yang penting.

Seperti Romo Uskup Didik, bukan soal kehormatan, kedudukan atau jabatan yang penting, tetapi kesediaan untuk mengabdi dan melayani umat dengan tekun dan setia, mau berjalan bersama para domba yang digembalakannya.

Kita pun juga dipanggil menjadi murid-murid Yesus, apakah kita juga berani menjawab dengan setia dan tekun mengikuti Yesus kendati menghadapi hambatan dan rintangan yang sulit? Tidak dihargai dan dihormati?

Jadi petinju jangan takut dipukul.
Kalau mau enak jadilah atlit renang.
Kita semua dipanggil menjadi rasul.
Mewartakan Injil bagi semua orang.

Wonogiri, Proficiat Romo Uskup Didik
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here