“Ron dha Bolong”

0
33 views
Ilustrasi: Post-truth era (Ist)

Puncta 24 April 2024
Rabu Paskah IV
Yohanes 12: 44-50

“PUNAPA Romo kersa Ron dha bolong? (Apakah romo mau janda bolong?) Barangnya masih kecil lho romo. Romo mau satu atau dua?” seorang ibu menawarkannya kepada saya. Jangan berpikir negatif dan miring dulu. Setelah dicermati ternyata rondha bolong itu sejenis tanaman.

Orang Jawa menyebutnya, “Ron dha bolong.” Ron itu artinya daun. Dha bolong arti sebenarnya daun-daun yang berlubang. Karena pengucapannya disambung; rondha bolong, orang salah menterjemahkannya. Randa memang sebutan janda. Randa bolong jadi janda yang punya lubang.

Nama species tanaman ini adalah Monstera adansonii, monstera Adanson, tanaman keju Swiss, atau tanaman lima lubang, adalah spesies tanaman berbunga dari keluarga Araceae yang tersebar luas di sebagian besar Amerika Selatan dan Amerika Tengah.

Tanaman ini pernah meroket harganya karena didesain oleh “penghobi” tanaman yang ingin meraup untung. Apalagi dengan nama yang seksis dan bombastis: Janda bolong.

Orang memburu tanaman yang sedang ngetren. Padahal dia tidak sadar hanya korban dari pebisnis tanaman. Lama-lama tanaman itu teronggok dan tak terawat serta tidak ada harganya.

Inilah yang disebut distorsi atau penyimpangan suatu fakta. Memutarbalikkan suatu kata sehingga arti dan isinya menjadi berbeda. Itu dibuat demi mencari keuntungan tak peduli tentang isi dan kebenarannya.

Dalam generasi post truth, orang tidak memikirkan soal benar atau salah. Yang penting informasi disebarkan begtu saja.

Yesus tidak mau bertindak seperti itu. Ia tidak menciptakan distorsi. Ia menyatakan kebenaran. Ia menyatakan firman Allah. “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia percaya bukan kepada-Ku, tetapi Dia yang telah mengutus Aku, dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia yang telah mengutus Aku.”

Apa yang disampaikan Yesus bukan kebohongan. Ia mewartakan kebenaran Allah sendiri. “Bukan dari diri-Ku sendiri Aku berkata-kata, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku, untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal.”

Para produsen tanaman itu mengelabui konsumen. Mereka menjual janda bolong, tetapi yang disodorkan hanyalah daun-daun berlubang. Maka teliti dulu sebelum membeli. Cermati dulu isi pewartaannya, jangan mudah terkecoh. Nanti hanya menyesal di kemudian hari.

Mari kita mengikuti Yesus mewartakan kebenaran. Isi dari pewartaan kita itu penting karena menyangkut soal kebenaran. Jangan asal menyebarkan sesuatu yang tidak diketahui kebenarannya. Yesus adalah kebenaran itu sendiri.

Sangatlah lezat tape Muntilan,
Campuran ragi dan beras ketan.
Warta Yesus adalah kebenaran,
Jika percaya akan diselamatkan.

Cawas, katakanlah kebenaran
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here