Rukun Agawe Santosa, Crah Agawe Bubrah

0
378 views
Ilustrasi: Konflik karena salah paham. (Ist)

Puncta 08.10.21
Jum’at Biasa XXVII
Lukas 11: 15-26

KEKUATAN Kurawa mudah dihancurkan oleh Pandawa. Bukan karena mereka kekurangan senjata, tetapi karena rapuh dari dalam diri mereka sendiri.

Mereka tidak kompak, saling curiga, dan suka mengadu domba.

Ketika Durna maju perang, ia hanya sendirian, tidak ada yang membantu. Hanya karena berita bohong yang disebar pihak Pandawa, Durna lumpuh tak berdaya. Ia bisa dikalahkan dengan mudah.

Dursasana marah dan kecewa, ketika dia disuruh menjaga Banowati di Taman Kadilengeng. Ia ingin diangkat jadi panglima perang, tetapi malah disuruh menjaga perempuan.

Ia kecewa karena diremehkan.

Ia makin marah, saat Banowati menyindirnya sebagai laki-laki pengecut takut perang.

Tanpa perintah, ia maju sendiri ke medan perang dan mati digebuk Bima.

Sebelumnya Karna mencurigai Prabu Salya berpihak pada Pandawa sehingga Salya murka.

Ketika Karna gugur di medan perang oleh senjata Arjuna, Aswatama menuduh bahwa sang kusirlah yang menyebabkan Karna mati.

Prabu Salya sebagai kusir meluap amarahnya kepada anak Durna itu.

Ketika Sengkuni dituduh sebagai biang keladi kekalahan Kurawa, ia melemparkan kesalahan pada Banowati yang dia anggap sebagai mata-mata pihak Pandawa.

Satu per satu para Kurawa gugur, bukan karena mereka lemah. Tapi karena mereka tidak kompak, saling tuduh-menuduh, curiga satu sama lain dan tidak bersatu.

Yesus dituduh mengusir setan dengan menggunakan kuasa Beelzebul, kepala setan.

Maka Dia menjawab, “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah, pasti binasa. Dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh.”

Jika kerajaan iblis terbagi-bagi, pasti tidak akan bertahan, mudah runtuh. Kalau Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, lalu dengan kuasa apa para lawan Yesus itu mengusir setan?

Tidak mungkinlah kuasa kegelapan dipakai untuk mengusir kegelapan.

Setan itu melawan kuasa Allah. Bukan setan membantu Allah melawan kelompoknya sendiri.

Benar pepatah ini, “Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah.”

Kalau kita hidup rukun akan menjadi kuat sentosa, kalau berkelahi hanya bikin rusak dan hancur.

Yesus menegaskan bahwa kuasa Allah ada pada-Nya. Ia menghadirkan Kerajaan Allah yang membawa damai.

Orang yang membawa kerukunan dan kedamaian, dia berasal dari Allah.

Namun jika orang hanya bikin permusuhan, perselisihan, kerusuhan, itu sudah jelas bukan dari Allah. Dia hanya akan menghancurkan.

Betapa indah tanah ngarai di Padang Pariaman.
Begitu pula lahan subur makmur di Pasundan.
Kita butuh pembawa kerukunan dan kedamaian.
Bukan pengkotbah yang menyebar kebencian.

Cawas, jadikan aku pembawa damai….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here