Puncta 11 Oktober 2024
Jum’at Biasa XXVII
Lukas 11: 15-26
PEPATAH dalam Bahasa Jawa itu sejalan dengan ungkapan “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.”
Komunitas atau kelompok yang hidupnya rukun bersatu akan kuat dan kokoh. Tetapi jika suatu kelompok itu selalu cekcok, berkelahi maka ibarat “suwe mijet wohing ranti” akan mudah sekali runtuh, hancur berantakan.
Pandawa itu hanya berjumlah lima orang saja. Tetapi mereka hidup rukun dan kompak. Sebaliknya Kurawa itu jumlahnya seratus orang.
Beda pendapat dan saling curiga mudah sekali terjadi sehingga rentan terjadi perkelahian antar anggota. Akibatnya mereka gampang “crah sulaya” atau suka berkelahi sendiri.
Seperti sebuah rumah tangga yang tidak rukun dan selalu cekcok, berkelahi, mereka gampang terpecah dan runtuh. Sulit dipersatukan sehingga tercerai berai.
Seperti sebuah tim sepak bola, kalau mereka tidak kompak, tidak saling bekerjasama dan mendukung satu sama lain, mereka juga bisa kalah.
Tim sehebat Barcelona, Real Madrid, Manchester United atau pun AC Milan pernah mengalami kekalahan tragis melawan tim lemah kelas dua di Liga domestik mereka. Kekompakan, semangat kerjasama dan persatuan harus terus dijaga.
Begitulah Yesus menjelaskan kepada orang banyak yang menuduh bahwa kuasa-Nya didukung oleh kuasa Beelzebul, penghulu setan.
“Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul.”
Yesus berkarya melakukan mukjizat tidak memakai kuasa Beelzebul. Tetapi dengan kuasa Allah, Ia mengusir dan mengalahkan kuasa setan. Maka kuasa Allah itu telah hadir di tengah-tengah kita.
Hari-hari ini ada tayangan film berjudul Kuasa Gelap. Romo Thomas menjadi tokoh utama di film itu. Kalau kita percaya pada kuasa Tuhan, kita pasti mampu mengalahkan kuasa setan.
Mari kita bersatu dengan kuasa Tuhan, tidak bersekutu dengan kuasa setan.
Bersatu kita teguh,
Bercerai kita runtuh.
Kalau mau keluarga utuh,
Ayo kita setia dan patuh.
Wonogiri, tetap rukun Bersatu
Rm. A. Joko Purwanto, Pr