RASA bahagia luar bisa menggumpal kuat di dada. Usai pesawat tipe ATR-72-600 berhasil mendarat di Bandara Wunopito Lewoleba, Pulau Lembata, NTT.
Mengapa tidak? Karena hari Minggu tanggal 26 Februari 2023, kami mengalami dua kali penerbangan dari Kupang menuju Lewoleba dan dua kali pula pesawat kami mengalami gagal pendaratan. Karena gangguan cuaca berupa angin sangat kencang di atas 30 knots.
Padahal, batas toleransi hanya di sekitaran 10 knots saja untuk safe landing. Akibatnya, pesawat terbang yang kami naikii harus rela melakukan prosedur return to base ke Kupang.
Dua kali terbang, dua kali pula gagal mendarat di Lewoleba
Dua kali terbang ke Lembata dari Kupang dan dua kali pula penerbangan gagal mendarat dan dua kali pula harus kembali balik ke Kupang.
Ibarat piknik naik pesawat sana-sini.
Pada penerbangan ketiga di hari Senin (27/2/2023), kapal terbang kami akhirnya berhasil mendarat mulus dengan sempurna di Lewoleba, Pulau Lembata, NTT.
Penerbangan Kupang-Lewoleba ditempuh dalam waktu kurang lebih 50 menit.
Senang berhasil mendarat di Lewoleba, Lembata
Bahagia membuncah. Ketika Romo Blasius Kleden Pr -alumnus Lemhannas 2016 dan imam ahli Hukum Gereja alumnus Roma- dan Sr. Natalia SJMJ datang menjemput rombongan.
Terdiri dari empat orang: Provinsial Kongregasi Suster Jesus Maria Joseph (SJMJ) Provinsi Makassar Sr. Sandra Supit dan kru Titch TV: Stefanus Budi Handoyo, Ping, dan Mathias Hariyadi.
Usai mampir di sejumlah tempat, rombongan langsung bertolak menuju kawasan Bukit Doa – sekitar 20 km dari pusat kota di Lewoleba.
Perjalanan menarik, karena melewati jalan beraspal mulus. Mengikuti alur jalan meliuk-liuk di tengah kawasan sepi; kanan-kiri penuh ilalang tinggi.
Dan yang lebih menakjubkan, terlihat sangat indah betapa kawasan dataran tinggi kali ini “berselimut” rumput hijau.
Di musim kemarau, semua kawasan dataran tinggi itu tampak menguning. Karena tiada hujan. Kali ini di akhir bulan Februari 2023, Pulau Lembata mendapat curahan hujan cukup tinggi. Sehingga seluruh kawasan terlihat hijau.
Rumput-rumput menjadi hiasan alam yang memberi kesan sejuk di wilayah Pulau Lembata yang lumayan panas ini. (Berlanjut)