Rusia Serukan Pengadilan yang Jujur bagi Saif al-Islam

0
1,149 views
Reuters
Reuters

Utusan presiden Rusia untuk Afrika, Mikhail Margelov, memuji keputusan pemimpin Libya untuk mengirim anak mantan orang kuat Libya Muamar Gaddafi, Saif al-Islam, ke pengadilan dan berharap ia akan menerima pengadilan yang adil.

“Masyarakat internasional saat ini terus mengamati kemampuan  pihak yang berwenang Libya untuk mempertahankan hasil kemenangan perang, termasuk kepatuhan terhadap aturan yang diterima secara umum mengobati tawanan adalah faktor kunci dari kemampuan ini,” kata Margelov.

Saif al-Islam ditangkap pada Sabtu di selatan Libya dan kemudian dibawa dengan pesawat ke kota barat laut Zintan, di mana massa yang marah berusaha untuk menyerbu pesawat itu.

Utusan Rusia memuji para pemimpin Libya untuk tidak menyerahkan Saif kepada orang banyak yang bisa membunuh dirinya dalam hitungan singkat, seperti ayahnya yang ditangkap dan dibunuh oleh pemberontak di dekat rumahnya kota Sirte pada akhir Oktober.

Serahkan Saif
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengatakan bahwa Libya harus menyerahkan Saif al-Islam. Namun, ICC tidak menutup kemungkinan bahwa putra Gaddafi akan diadili di Libya bukan di Den Haag.

Jika pihak berwenang Libya percaya bahwa pengadilan di tingkat nasional merupakan solusi yang lebih baik, mereka dapat meminta bahwa kasus tersebut tidak harus dibawa ke Den Haag berdasarkan prinsip pengadilan saling melengkapi, kata Al Arabiya mengutip juru bicara pengadilan, Fadi Al-Abdallah.

Namun pemerintah sementara Libya menginginkan sidang untuk Saif al-Islam hanya di wilayah Libya.

Uni Eropa menggambarkan penangkapan putra  Gaddafi itu sebagai “perkembangan yang sangat signifikan” dan menyerukan agar para pemimpin Libya  bekerja sama dengan ICC.

“Hal ini penting bagi rekonsiliasi nasional masa depan karena mereka yang bertanggungjawab atas pelanggaran HAM yang dilakukan baik sebelum dan selama konflik baru-baru ini dibawa ke pengadilan, dan bahwa fakta-fakta seputar pelanggaran semacam itu hendaknya membawa kecerahan,” kata Kepala bidang Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton.

Saif al-Islam kemungkinan akan diadili di Libya dan dapat dijatuhi hukuman mati, kata pejabat menteri kehakiman Libya, Mohammed al-Alagy, seperti dikutip Reuters.

“Dia telah menghasut orang lain untuk membunuh, telah menyalahgunakan dana publik, mengancam, menghasut dan bahkan mengambil bagian dalam merekrut serta membawa tentara bayaran. Ini hanyalah catatan kecil dari kejahatan yang penuntut umum Libya akan bawa melawan dia,” kata Al-Alagy kepada Reuters.

Pada  Oktober, Interpol dan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah menyerukan Saif Al-Islam Gaddafi untuk menyerahkan diri.

Interpol mengatakan kedua lembaga akan memberikan jaminan perjalanan yang aman ke Den Haag di mana ia dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk pembunuhan dan penganiayaan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here