Saat Krisis Iman, Jangan Murtad

0
1,330 views
Ilustrasi - Bimbang iman. (Ist)

Bacaan 1: Kis 9:31 – 42
Injil: Yoh 6:60 – 69

RODA kehidupan, bisa mengalami naik turun. Maka iman pun juga bisa mengalami krisis. Banyak hal mampu mempengaruhi situasi iman seseorang.

Perkembangan teknologi yang begitu cepat, krisis ekonomi, bisa membuat kekosongan serta shocked keimanan seseorang.

Setiap zaman memiliki keunikannya tersendiri. Di masa pandemi saat ini, banyak orang mengalami keterpurukan ekonomi dan iman. Banyak yang kehilangan pekerjaan dan kehilangan keluarga akibat ganasnya pandemi.

Namun, dalam hidup harus berani menghadapi pergumulan dan bertanggungjawab atas setiap kesulitan serta tantangan agar tidak mengalami krisis iman.

Mungkin kita sendiri tidak mengalami krisis iman namun ada teman atau saudara kita yang sedang mengalaminya.

Melalui bacaan hari ini, kita akan belajar dari para murid Yesus, bagaimana cara menjaga iman.

Setelah Tuhan Yesus mengajar tentang “Roti Hidup” ternyata tidak semua murid-Nya siap menerima ajaran tersebut.

“Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?” demikian mereka sepertinya kecewa dan bimbang dalam iman.

Dalam krisis iman, mereka yang tidak siap merespon maka reaksi paling banyak adalah meninggalkan keimanannya.

Situasi inilah yang terjadi saat Yesus mengajar di rumah ibadat di Kapernaum. Banyak para murid-Nya meninggalkan Yesus karena kecewa kepada ajaran-Nya.

Satu murid yang patut diteladani adalah Petrus.

Responnya tetap positif dan bertahan dalam iman.

“Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.”

Demikian tanggapannya ketika Tuhan Yesus menantang para murid apakah tetap mau tinggal bersama-Nya atau memilih pergi seperti yang lain.

Gereja adalah karya Roh Kudus. Ia terus berkarya sejak dimulainya Gereja Perdana hingga hari ini.

Inilah yang membedakan gereja sebagai persekutuan iman yang sama kepada Kristus dengan komunitas yang lain.

Kedahsyatan kekuatan Roh Kudus ditunjukkan dalam diri Petrus saat ia mewartakan Kebangkitan-Nya di Lida dan Yope.

Dengan pertolongan Roh Kudus, Petrus menyembuhkan Eneas yang delapan tahun lumpuh di Lida. Lalu di Yope, membangkitkan Tabita atau Dorkas yang telah meninggal.

Dengan mukjizat itu, jemaat Gereja Perdana terus bertambah hingga hari ini oleh karena Roh Kudus.

Pesan hari ini

Setiap orang pasti pernah mengalami krisis iman. Berikanlah respon positif, bertahan dalam iman serta membiarkan Roh Kudus berkarya dalam diri ini, seperti teladan St. Petrus.

Jangan meninggalkan Tuhan Yesus disaat krisis iman.

“Kebenaran yang tidak dimengerti dapat menjadi kesalahan. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here