Bacaan 1: Why 1:1-4; 2:1-5a
Injil: Luk 18:35-43
Sejak manusia pertama jatuh dalam dosa maka manusia terusir dari Firdaus. Mereka harus menjalani penderitaan duniawi. Namun Allah adalah kasih dan Dia berkeinginan meraih kembali ciptaan-Nya itu.
Banyak nabi dan utusan telah diutus-Nya untuk maksud tersebut.
Allah telah mewahyukan Diri-Nya kepada manusia terutama kepada Anak-Nya sendiri, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Dan manusia punya kewajiban untuk menanggapinya melalui iman.
Meski manusia juga memiliki kehendak bebas apakah mau menanggapi-Nya atau menolak-Nya, tentu dengan sebuah konsekuensi.
Dalam suatu pengalaman rohaninya, Rasul Yohanes menerima pengutusan untuk menuliskan pesan Allah kepada tujuh jemaat di Asia Kecil (saat ini Turki). Memberikan peneguhan atas penderitaan yang mereka alami.
Salah satu jemaat tersebut adalah Gereja Efesus.
Gereja Efesus diakui oleh-Nya sebagai jemaat yang tangguh dan militan secara iman. Namun demikian perilaku mereka telah mengecewakan-Nya. Punya sikap militansi iman namun tidak memiliki kasih diantara jemaat sendiri.
Lewat Santo Yohanes, Allah menegur mereka lekas bertobat agar tidak semakin jauh terperosok dalam dosa.
“Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.”
Disaat jemaat Efesus terpuruk jauh terlalu dalam, Allah tetap setia mengingatkan mereka.
Bagi orang buta seperti di Yerikho dalam bacaan injil, dunia hanyalah gelap. Seolah berada dalam lautan yang dalam tanpa bisa melihat terangnya matahari. Mungkin itulah gambaran yang coba disampaikan oleh Lukas, yang sering mengangkat tema-tema orang terpinggirkan.
Namun demikian, orang buta itu tidak pernah menyerah oleh keadaannya.
Saat tahu Yesus lewat, ia berteriak keras untuk menarik perhatian-Nya. Banyak orang menegurnya (menghalang-halanginya bertemu dengan Yesus) agar diam. Namun oleh keteguhan imannya, Tuhan menjawab teriakannya itu.
“Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?”
Dan orang buta itupun mendapatkan permohonannya untuk keluar dari kegelapan menuju ke dunia yang terang bersama Tuhan Yesus.
Pesan hari ini
Jangan pernah menyerah berseru kepada-Nya meski jauh terpuruk.
Bertobat dan kembali ke jalan yang dikehendaki-Nya, sebelum Tuhan mengambil segala sesuatunya darimu.
“Hal terpenting yang dapat dilakukan oleh orang Kristen yang lahir baru adalah berdoa.”