Bacaan 1: Ibr 5:7-9
Injil: Yoh 19:25-27
Setiap orang pasti punya keinginan masing-masing. Biasanya, untuk mewujudkan keinginan tersebut seseorang juga berdoa, memohon agar keinginannya terkabul.
Namun bagaimana jika ternyata, apa yang sudah dirancang ternyata tidak terjadi?
Haruskah marah, ngambek dan bahkan tidak percaya lagi pada Tuhan?
Sebagai orang beriman, harus percaya bahwa apa yang menjadi rancangan Tuhan pasti baik adanya meski tak sesuai dengan seleramu.
Saat lulus kuliah, saya punya keinginan untuk bekerja di sebuah perusahaan A. Namun Tuhan memberikan kepadaku perusahaan B selama lima setengah tahun lalu perusahaan C sebelas setengah tahun.
Saya tidak melawan dan setelah tujuh belas tahun tersebut, Tuhan baru memberikanku perusahaan A seperti yang kuinginkan.
Saat itu aku hanya ingin melangkah saja mengikuti jalan yang diberikan Tuhan. Meski di perusahaan B, aku betul-betul terbuang di sebuah tempat terpencil. Namun merasa tidak terbuang, sebab aku percaya Tuhan pasti punya rencana yang baik untukku.
Hari ini kita mendapat pengajaran tentang arti taat, dari Tuhan Yesus.
Tidak ada seorang pun yang ingin menjalani sebuah penderitaan. Namun, penderitaan yang mengerikan hingga meninggal di kayu salib harus dilalui Tuhan Yesus dalam misi-Nya menebus dosa umat manusia.
“Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,”
Sebagai manusia, Yesus juga punya rasa takut saat akan menjalani kisah sengsara-Nya.
Oleh teladan ketaatan-Nya, maka setiap orang yang taat kepada-Nya akan memperoleh kesempurnaan hidup kekal bersama-Nya. Demikian penulis Ibrani memberikan peneguhan kepada kita semua.
Para murid pun taat akan pesan-Nya sesaat sebelum meninggal, untuk menjaga dan hormat pada ibu-Nya, Maria.
Bunda Maria juga telah menunjukkan kerendahaan hatinya dan taat sebagai hamba Allah. Menerima kenyataan Anak-Nya harus menjalani kisah sengsara tersebut, ibu mana yang sanggup seperti itu?
Mungkin Maria tidak pernah membayangkan sebelumnya peristiwa itu, namun ia tetap taat pada Allah.
Pesan hari ini
Saat kenyataan berbeda dengan rancanganmu, tetaplah melangkah menjalaninya. Percayalah, Tuhan sedang mencarikan jalan terbaikmu.
“Saat pikiran tidak mampu memecahkan masalah, ingatlah bahwa doa yang tulus ikhlas mampu mengatasinya.”