Sabda Hidup: Jumat, 11 Maret 2016

0
1,277 views

Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

warna liturgi Ungu

Bacaan

Keb. 2:1a,12-22; Mzm. 34:17-18,19-20,21,23; Yoh. 7:1-2,10,25-30. BcO Bil. 9:15-10:10,33-36

Bacaan Injil: Yoh. 7:1-2,10,25-30.

1 Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. 2 Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun. 10 Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Iapun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam. 25 Beberapa orang Yerusalem berkata: “Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? 26 Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? 27 Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorangpun yang tahu dari mana asal-Nya.” 28 Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: “Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. 29 Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku.” 30 Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.

Renungan:

YESUS memasuki wilayah yang berbahaya. Ia secara diam-diam masuk ke lingkungan orang-orang yang hendak membunuh dia. Ia pun bercakap-cakap dengan para pemimpin yang hendak menangkapnya. Bahkan Ia sempat memberikan pengajaran. Orang-orang pun berusaha menangkap Dia, namun tak ada seorangpun yang mempu menyentuh Dia.

Dalam masa-masa tertentu kita pun kadang mesti memasuki wilayah yang berbahaya. Wilayah itu sungguh menggoncangkan ketenangan hidup kita. Namun kita tidak bisa menghindar. Mau tidak mau kita harus memasuki wilayah tersebut.

Kiranya ketenangan hati Yesus kala memasuki wilayah bahaya pantas kita mohon dan teladan. Ada banyak kemungkinan yang bisa membebaskan kita walau kita berada di wilayah bahaya. Bersama Dia kita akan bisa melepaskan diri dari ancaman yang mematikan.

Kontemplasi:

Bayangkan Injil Yoh. 7:1-2,10,25-30. Bandingkan dengan pengalamanmu kala memasuki wilayah bahaya.

Refleksi:

Tulislah pengalamanmu ketika melepaskan diri dari bahaya.

Doa:

Tuhan, berikanlah ketenanganmu. Semoga aku mampu melewati area bahaya dalam hidupku. Amin.

Perutusan:

Aku akan menimba ketenangan Tuhan Yesus dalam menghadapi bahaya. -nasp-

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here