St. Dionisius, St. Yohanes Leonardus, St. Innocentius, S. Ludovikus Bertrandus, Antonius Patrizi
warna liturgi Hijau
Bacaan
Yl. 1:13-15; 2:1-2; Mzm. 9:2-3,6,16,8-9; Luk. 11:15-26. BcO 2Raj. 21:1-18,23-22:1
Bacaan Injil: Luk. 11:15-26.
15 Tetapi ada di antara mereka yang berkata: “Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan.” 16 Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia. 17 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. 18 Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. 19 Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. 20 Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. 21 Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. 22 Tetapi jika seorang yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan membagi-bagikan rampasannya. 23 Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.” 24 “Apabila roh jahat keluar dari manusia, iapun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. 25 Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapih teratur. 26 Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari padanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula.”
Renungan:
SALAH satu tantangan terbesar orang yang berhasil ialah merasa bahwa keberhasilan itu karena dirinya sendiri. Seorang yang mempunyai kemampuan supranatural sering tergoda bahwa karena dirinyalah orang-orang yang datang kepadanya bisa tertolong. Seorang pimpinan merasa karena kemampuannya ia bisa mencapai jabatan tersebut.
Godaan seperti itu dicobakan kepada Yesus. “Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia” (Luk 11:16). Namun Yesus sadar atas godaan tersebut maka Dia tidak masuk dalam perangkap itu. Ia tetap sadar akan perutusan Bapa pada diriNya.
Kita semua bisa masuk dalam perangkap godaan tersebut. Kita merasa mampu karena kita mampu. Untuk menghindari perangkap itu kita tetap harus sadar bahwa ada Allah yang menjadi daya ketahanan kita. Tanpa kekuatanNya kita akan kehilangan daya yang selama ini kita miliki.
Kontemplasi:
Pejamkan sejenak matamu. Hadirkan godaan-godaan yang selama ini membayangi hidupmu.
Refleksi:
Bagaimana caramu bertahan supaya tidak terjebak dalam perangkap godaan?
Doa:
Tuhan semoga aku selalu menyadari campur tanganMu dalam hidup kami. Jagailah aku supaya aku tidak jatuh dalam jebakan godaan. Amin.
Perutusan:
Aku akan selalu percaya pada campur tangan Allah dalam hidupku. -nasp-
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)