Peringatan Wajib St. Yosafat
warna liturgi Merah
Bacaan
Keb. 7:22-8:1; Mzm. 119: 89, 90, 130, 135, 175; Luk. 17:20-25. BcO Yeh. 12:1-16
Bacaan Injil: Luk. 17:20-25.
20 Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, 21 juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.” 22 Dan Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya. 23 Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut. 24 Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya. 25 Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.
Renungan:
YESUS mengatakan, “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu” (Luk 17:20-21). Membaca kalimat “Kerajaan Allah ada di antara kamu” di batinku terbayang suasana kehidupan sehari-hari. Dalam keseharian itulah Kerajaan Allah berada.
Dalam keseharian kita terpancar kehidupan Kerajaan Allah. Akda situasi damai, ada konflik dan ada pula semangat dan ada pula suasana yang lain. Situasi-situasi itu menghantar manusia pada kedewasaan hidup. Mereka melaluinya dan melewatinya sampai menemukan sebuah kebersamaan yang saling menghidupkan.
Dalam komunitas-komunitas, keluarga, masyarakat sering kita temui suasana tersebut. Sering ada sendau gurau, namun ada pula konflik. Ada kebersamaan, ada pula pertengkaran. Ketika semua itu kita lalui dan lewati kita akan menemukan kedamaian hidup bersama. Tampaknya dalam situasi seperti itulah Kerajaan Allah ada.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu sejenak. Hadirkan kehadiran Kerajaan Allah di lingkungan sekitarmu.
Refleksi:
Bagaimana Kerajaan Allah kaurasakan hadir dalam hidupmu?
Doa:
Allah Bapa yang Mahabaik, rajailah diri kami. Perkenankan kami ambil bagian menghadirkan kerajaanMu. Amin.
Perutusan:
Aku menghadirkan Kerajaan Allah bagi sekitarku. -nasp-
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)