Peringatan Wajib St. Teresia dr Yesus
warna liturgi Putih
Bacaan
Rm. 3:21-30; Mzm. 130:1-2,3-4b,4c-6; Luk. 11:47-54. BcO Yer. 4:5-8,13-28
Bacaan Injil: Luk. 11:47-54.
47 Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka. 48 Dengan demikian kamu mengaku, bahwa kamu membenarkan perbuatan-perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah membunuh nabi-nabi itu dan kamu membangun makamnya. 49 Sebab itu hikmat Allah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu akan mereka bunuh dan mereka aniaya, 50 supaya dari angkatan ini dituntut darah semua nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, 51 mulai dari darah Habel sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut dari angkatan ini. 52 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi.” 53 Dan setelah Yesus berangkat dari tempat itu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terus-menerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. 54 Untuk itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya.
Renungan:
BEBERAPA minggu yang lalu kita dihebohkan dengan berita pembunuhan sadis terhadap seorang aktivis Salim Kancil. Salim Kancil menolak adanya tambang di daerahnya. Namun perjuangan Salim Kancil ini berhadapan dengan kekuatan penambang. Dan tampaknya para penambang ini dalam perlindungan pemerintah desa. Salim pun diincar dan akhirnya dibunuh.
Yesus mengritik ketidakadilan orang-orang Farisi dan Ahli Taurat. Mereka yang dikritik pun selalu mengincar Yesus. “ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi terus-menerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan rupa-rupa soal. Untuk itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya” (Luk 11:53-54).
Ada banyak resiko ketika kita menyuarakan kebenaran. Kita akan berhadapan dengan pihak-pihak yang penuh kuasa yang tersinggung dengan suara kebenaran itu. Namun kebenaran mestilah disampaikan sebagai kebenaran sekalipun ada resiko bila kita menyampaikannya.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu berhadapan dengan penguasa karena menyampaikan kebenaran.
Refleksi:
Kebenaran apa yang perlu kausampaikan di wilayahmu?
Doa:
Tuhan, limpahkanlah berkatMu kepada mereka yang menyuarakan kebenaran. Amin.
Perutusan:
Aku akan menyuarakan kebenaran atau mendukung mereka yang melakukan itu. -nasp-
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
makasih romo atas bahan renungan ini,,buat kami untuk panduan dalam doa KBG…
Comment:
trima kasih Romo,renungannya membuat saya dapat lebih memahami sabda Tuhan.