Simon dr Cascia
warna liturgi Hijau
Bacaan
Kej. 9:1-13; Mzm. 102:16-18,19-21,29,22-23; Mrk. 8:27-33. BcO1Kor 9:1-18
Bacaan Injil: Mrk. 8:27-33.
27 Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: “Kata orang, siapakah Aku ini?” 28 Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi.” 29 Ia bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Maka jawab Petrus: “Engkau adalah Mesias!” 30 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapapun tentang Dia. 31 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. 32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. 33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: “Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”
Renungan
SEMAKIN dekat relasi semakin mengenal siapa orang yang kita temui. Kepada mereka yang dekat kita lebih mudah memberikan penilaian. Penilaian yang kita berikan pun penilaian yang mendalam dan sangat mendekati dengan gambaran pribadi yang kita nilai.
Orang-orang mengenal Yesus dengan memperbandingkan-Nya dengan tokoh lain. Ia pun lalu bertanya kepada para murid-Nya, orang-orang yang dekat dengan diri-Nya. Maka Petrus pun menjawab, “Engkau adalah Mesias!” (Mrk 8:29). Ia mengenal Yesus sebagai Mesias, walau masih terbatas mesias sebagaimana umumnya.
Rasanya kita pun layak mengenal lebih dekat orang-orang di sekitar kita. Hal ini akan lebih membantu kita dalam menata sikap yang patut kita ambil. Memang mungkin sikap kita masih belum pas, seperti Petrus, namun pengenalan tersebut akan membantu penemuan sikap yang pas. Selamat bersahabat.
Kontemplasi
Pejamkan matamu. Bayangkan dirimu bertemu sahabatmu. Tanyakan siapa dirimu menurut mereka.
Refleksi
Siapa dirimu menurut orang-orang di sekitarmu?
Doa
Tuhan bantulah aku untuk mengenali sesamaku dengan baik. Semoga aku pun bisa hadir di hadapannya selaras dengan perutusan-Mu. Amin.
Perutusan
Aku akan berusaha mengenali sesamaku dengan baik. -nasp-
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)