HARI RAYA KENAIKAN TUHAN
warna liturgi Putih
Bacaan
Kis. 1:1-11; Mzm. 47:2-3,6-7,8-9; Ef. 1:17-23 atau Ibr. 9:24-28; 10:19-23; Luk. 24:46-53. BcO Ef 4:1-24
Bacaan Injil: Luk. 24:46-53.
46 Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, 47 dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. 48 Kamu adalah saksi dari semuanya ini. 49 Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.” 50 Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka. 51 Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. 52 Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita. 53 Mereka senantiasa berada di dalam Bait Allah dan memuliakan Allah.
Renungan:
HATI para murid bersukacita. Gurunya terangkat ke surga. Di depan mata mereka Tuhan Yesus mengalami kemuliaan. Sebelum Dia terangkat ke surga Dia pun memberikan pesan-pesan. Ia juga menjanjikan mengirimkan apa yang telah dijanjikan dan memperlengkapi mereka sampai sungguh siap diutus.
Hari ini kita merayakan kenaikan Tuhan. Peristiwa ini menjadi peristiwa bahagia bagi kita semua. Ia yang selalu mengajar dan memberi teladan kini mulia di surga. Rasanya perayaan ini pun menjadi perayaan syukur kita semua.
Kadang kita hanya merasa hari ini adalah hari libur. Namun rasanya kita perlu ingat ini bukan sekedar libur biasa. Hari ini adalah hari libur untuk bersyukur dan bersukacita bersama para muridNya. Satu syukur yang kita panjatkan membuka lebar rahmat Allah. Kita pun akan dilengkapi olehNya.
Kontemplasi:
Bayangkan kisah dalam Injil Luk. 24:46-53. Ikuti sukacita para murid.
Refleksi:
Tulislah pengalamanmu merayakan hari raya kenaikan Tuhan.
Doa:
Tuhan syukur kupanjatkan di hadapanMu. Engkau telah mengirim PuteraMu dan kini mengangkatNya ke surga. Sudilah melengkapi yang kuperlukan untuk hidup. Amin.
Perutusan:
Aku bersukacita karena kenaikan Tuhan. -nasp-
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)