Raimundus dr Penyafort
warna liturgi Putih
Bacaan
1Yoh. 4:19-5:4; Mzm. 72:2,14,15bc,17; Luk. 4:14-22a. BcO Yes. 59:15-21
Bacaan Injil: Luk. 4:14-22a.
14 Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. 15 Sementara itu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia. 16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. 17 Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis: 18 “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku 19 untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” 20 Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. 21 Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: “Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.” 22 Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: “Bukankah Ia ini anak Yusuf?”
Renungan:
DALAM beberapa kesempatan orang bercerita bahwa sebelum mengambil keputusan mereka membuka Kitab Suci. Ayat yang dibaca dipakai sebagai petunjuk langkah hidupnya. Seorang yang lagi ogah-ogahan berkerja membaca perintah ayah kepada dua anaknya. Yang lucu adalah ketika seorang teman mau mengundurkan diri dari Frater dia mengambil kisah Yeusf, “Ambillah Maria sebagai isterimu.” Masih banyak lagi pengalaman yang semacam itu.
Hari ini kepada Yesus diberikan nas nabi Yesaya. Dalam nas itu disampaikan bahwa hari ini genaplah nas itu. Yesus adalah pemenuhan nas tersebut. Orang-orang pun terkagum-kagum dengan pesan tersebut. Yesus memenuhi dan menghadirkan nas itu.
Banyak peristiwa hidup kita yang bisa dituntun oleh sabda Tuhan dalam Kitab Suci. Ada banyak percikan kebijakan dan wahyu yang akan membuka arah dan orientasi hidup kita. Maka marilah kita rajin membuka Kitab Suci dan merenungkannya. Kita biarkan sabda Tuhan menuntun hidup kita.
Kontemplasi:
Buka Kitab Suci. Bacalah ayatnya. Pejamkan matamu. Ikuti bacaan itu. Temukan tuntunan bagi hidupmu.
Refleksi:
Pernahkan anda membaca Kitab Suci? Apa kesulitanmu membaca Kitab Suci.
Doa:
Tuhan, terima kasih atas sabda-sabdaMu. Semoga aku rajin membaca sabdaMu. Amin.
Perutusan:
Aku akan membaca Kitab Suci. -nasp-
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)