Hari Minggu Biasa II
warna liturgi Hijau
Bacaan
Yes. 49:3,5-6; Mzm. 40:2,4ab,7-8a,8b-9,10; 1Kor. 1:1-3; Yoh. 1:29-34. BcO Rm 4: 1-25
Bacaan Injil: Yoh. 1:29-34.
29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. 30 Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. 31 Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel.” 32 Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: “Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. 33 Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. 34 Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah.”
Renungan:
KETIKA mendatangi suatu reuni kita mungkin pangling dengan teman-teman kita. Setelah diingatkan dengan suatu perkataan, peristiwa atau tanda-tanda tertentu kita baru ingat siapa dia. Hal-hal itu sungguh akan membantu kita untuk mengenali kembali teman-teman kita.
Yohanes mengenali tanda kehadiran sang Anak Domba Allah. Maka ketika lewat ia pun mengenali-Nya. “Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah” (Yoh 1:33-34). Tanda-tanda itu yang membuat Yohanes yakin bahwa yang ditemuinya adalah Anak Allah.
Tanda-tanda itu banyak. Mereka berseliweran di sekitar kita. Memang semua tidak teringat dalam memori kita. Namun saat dibutuhkan tanda itu akan muncul dan membantu kita untuk mengingat sesuatu. Maka marilah kita membuka diri untuk menerima dan mengenali tanda-tanda tersebut. Semakin kita mampu mengenali tanda-tanda yang ada semakin kita mudah untuk mengingat banyak hal.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu lagi datang ke reuni. Lalu ketemu teman yang tak gampang kauingat. Ada teman yang melontarkan tanda-tanda lalu dirimu ingat siapa dia.
Refleksi:
Bagaimana membuka diri kepada tanda-tanda di sekitar kita?
Doa:
Tuhan, kami percaya Engkau selalu membantuku dengan tanda-tanda. Semoga aku mampu menangkap tanda-tanda dengan baik. Amin.
Perutusan:
Aku akan menangkap tanda-tanda dan mengenali kehadiran Tuhan di sana. -nasp-
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)