HARI Minggu Biasa XXXI
warna liturgi Hijau
Bacaan:
Keb. 11:22-12:2; Mzm. 145:1-2,8-9,10-11,13cd-14; 2Tes. 1:11-2:2; Luk. 19:1-10.
BcO Keb. 8:1-21
Bacaan Injil: Luk. 19:1-10.
1 Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. 2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. 3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. 4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” 6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. 7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: “Ia menumpang di rumah orang berdosa.” 8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”
9 Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. 10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
Renungan:
Sering terlihat lucu ketika seorang anak kecil mencoba mengambil barang di ketinggian. Berkali-kali tangannya meraih barang yang hendak diambil. Bila gagal ia akan mencari sesuatu untuk mendukung usahanya. Ketika ia berhasil meraih sesuatu yang dimau wajahnya akan tampak lega sekali. Ada kepuasan di dalam dirinya. Usahanya tidak sia-sia.
Zakheus berkehendak melihat Yesus. Namun ia kesulitan. Orang banyak mengerumuni Yesus. Badan Zakheus pun pendek. Maka ia mencari cara agar keinginannya terpenuhi. Ia pun memanjat pohon. Dengan begitu ia bisa melihat Yesus dan berwawanhati dengan-Nya.
Keterbatasan tidak semestinya menjadi selubung kita untuk tidak berusaha meraih yang terbaik. Ketika kita mau berusaha, maka selalu mungkin untuk mendapatkan sesuatu yang melebihi keterbatasan kita. Ada banyak cara yang bisa kita coba. Ada banyak bantuan yang memungkinkan kita meraih melebihi harapan kita.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu mesti meraih sesuatu yang tampaknya di luar jangkauanmu. Temukan cara-cara untuk bisa meraih itu.
Refleksi: Bagaimana supaya kita tidak gampang menyerah?
Doa: Tuhan, semoga aku tidak gampang menyerah. Semoga aku mampu menemukan kekuatan untuk mengatasi keterbatasanku. Amin.
Perutusan: Aku akan menjaga staminaku untuk terus berjuang dan tidak gampang menyerah..