Peringatan Wajib St. Barnabas, Rasul
warna liturgi Merah
Bacaan
Kis. 11:21b-26; 13:1-3; Mzm. 98:2-3ab,3c-4,5-6; Mat. 10:7-13. BcO Yos. 5:13 – 6: 21
Bacaan Injil: Mat. 10:7-13.
7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. 8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. 9 Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu. 10 Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. 11 Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. 12 Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. 13 Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.
Renungan:
SUATU kali saya meminta para siswa untuk bertetangga. Mereka kami bagi berdua-dua dan dalam beberapa area wilayah tetangga. Pesannya sederhana: bertamu pada tetangga. Ada yang semangat, ada pula yang ogah-ogahan. Namun saat sharing mereka merasakan pengalaman ditolak maupun diterima. Mereka pun mensyukuri pengalaman tersebut.
Salam yang kita bagikan bisa saja diterima, namun bisa juga ditolak. “Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu” (Mat 10:12-13). Ketika salam diterima maka salam itu akan tumbuh dan hidup.
Saya percaya di dunia yang penuh dengan tipu sekarang ini membuat kita selalu waspada dengan orang-orang yang bertamu. Kita akan segera menutup diri pada mereka yang sudah mempunyai cap buruk. Namun rasanya kita tetep perlu terbuka pada mereka yang datang kepada kita. Kita bisa memegang semangat alm. Kardinal Darmayuwana, “Lebih baik ditipu daripada menipu.”
Kontemplasi:
Bayangkan orang asing singgah di rumahmu. Mereka ingin numpang nginap semalam di rumahmu.
Refleksi:
Bagaimana terbuka pada mereka yang belum kita kenal dan mau singgah di tempat kita?
Doa:
Tuhan semoga aku menjadi orang yang terbuka untuk menerima salam dari semua orang. Amin.
Perutusan:
Aku akan menerima salam dari sesamaku. -nasp-
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)