Sabda Hidup: Sabtu, 18 Februari 2017

0
1,038 views

Fransiskus Regis Clet di Tiongkok

warna liturgi Hijau

Bacaan

Ibr. 11:1-7; Mzm. 145:2-3,4-5,10-11; Mrk. 9:2-13. BcO1Kor 10:1-14

Bacaan Injil: Mrk. 9:2-13.

2 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka, 3 dan pakaian-Nya sangat putih berkilat-kilat. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang dapat mengelantang pakaian seperti itu. 4 Maka nampaklah kepada mereka Elia bersama dengan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. 5 Kata Petrus kepada Yesus: “Rabi, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” 6 Ia berkata demikian, sebab tidak tahu apa yang harus dikatakannya, karena mereka sangat ketakutan. 7 Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara: “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia.” 8 Dan sekonyong-konyong waktu mereka memandang sekeliling mereka, mereka tidak melihat seorangpun lagi bersama mereka, kecuali Yesus seorang diri. 9 Pada waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus berpesan kepada mereka, supaya mereka jangan menceriterakan kepada seorangpun apa yang telah mereka lihat itu, sebelum Anak Manusia bangkit dari antara orang mati. 10 Mereka memegang pesan tadi sambil mempersoalkan di antara mereka apa yang dimaksud dengan “bangkit dari antara orang mati.” 11 Lalu mereka bertanya kepada-Nya: “Mengapa ahli-ahli Taurat berkata, bahwa Elia harus datang dahulu?” 12 Jawab Yesus: “Memang Elia akan datang dahulu dan memulihkan segala sesuatu. Hanya, bagaimanakah dengan yang ada tertulis mengenai Anak Manusia, bahwa Ia akan banyak menderita dan akan dihinakan? 13 Tetapi Aku berkata kepadamu: Memang Elia sudah datang dan orang memperlakukan dia menurut kehendak mereka, sesuai dengan yang ada tertulis tentang dia.”

Renungan

DALAM hidup kita pasti ada masa-masa istimewa yang selalu terkenang. Seorang anak terkenang nyawanya terselamatkan karena kesigapan ayahnya. Seorang murid bisa bangkit dan sukses karena kalimat guru yang menggetarkan hati dan hidupnya. Seorang saudara yang merasa ditolong dari keterpurukannya.

Para murid mempunyai pengalaman istimewa kala Yesus bertransfigurasi. Wajah-Nya bersinar. Pakaian-Nya berkilau-kilauan. Situasi itu membuat mereka terkagum-kagum penuh pesona. Mereka mengalami Tuhan yang mengunjungi.

Pengalaman istimewa sungguh bisa menjadi penyemangat hidup kita. Ia sungguh akan menggerakkan. Setiap orang pasti mempunyai pengalaman tersebut. Maka marilah kita temukan pengalaman istimewa kita masing-masing. Kita jadikan pengalaman itu sebagai daya dalam peziarahan hidup kita.

Kontemplasi

Bayangkan dirimu pada pengalaman istimewamu.

Refleksi

Apa pengalaman istimewamu?

Doa

Tuhan terimakasih atas keistimewaan yang telah Kauberikan. Semoga dalam hidup harianku aku pun bisa memberikan keistimewaan. Amin.

Perutusan

Aku akan merasakan bahwa hidupku hari ini istimewa. -nasp-

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here