Peringatan Wajib St. Agnes
warna liturgi Merah
Bacaan
Ibr. 9:2-3,11-14; Mzm. 47:2-3,6-7,8-9; Mrk. 3:20-21; BcO Rm 7:14-25
Bacaan Injil: Mrk. 3:20-21
20 Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makanpun mereka tidak dapat. 21 Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.
Renungan
DULU waktu masuk Semimari Mertoyudan saya diantar oleh keluarga. Umumnya mereka baru pertama kali ke Seminari Mertoyudan. Setelah menyelesaikan seluruh urusan, kami pun berkeliling. Sepanjang berada di Seminari salah satu anggota keluarga diam. Sampai di rumah dia menangis teringat saya. Ia khawatir dengan makanan dan tidur saya.
Keluarga Yesus juga khawatir. Yesus mengajar dan berkarya tanpa sempat makan. “Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi” (MTK 3:21). Ada kekhawatiran dalam diri saudara-saudara-Nya. Mungkin mereka heran kok Yesus kuat bekerja tanpa makan. Merekapun sampai berpikir bahwa Yesus tidak waras lagi. Mungkin bagi mereka hanya orang yang tidak waras yang bisa begitu.
Tampaknya umum ya keluarga mengkhawatirkan kecukupan kebutuhan saudaranya. Keluarga tidak akan pernah tega membiarkan saudaranya mengalami kesulitan. Walau dia sendiri tidak berlimpah, dia akan selalu berusaha membantu saudaranya terlepas dari kesulitan. Sebagai saudara seseorang akan saling menolong dan meringankan.
Kontemplasi
Bayangkan saudaramu yang lagi kesulitan. Datangi dan ulurkan bantuan kepadanya.
Refleksi
Apa yang akan kaulakukan pada saudaramu yang kesulitan dan terdesak?
Doa
Tuhan semoga aku mempunyai kepekaan dan daya untuk mengenali dan membantu meringankan beban saudaraku. Tepiskanlah rasa yang mengganggu persaudaraan kami. Amin.
Perutusan
Aku akan menjaga semangat persaudaraanku dan kepekaan bersaudara.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)