Hari Biasa
warna liturgi Hijau
Bacaan
Pkh. 11:9-12:8; Mzm. 90:3-4,5-6,12-13,14,17; Luk. 9:43b-45. BcO Tb. 10:7c-11:15
Bacaan Injil: Luk. 9:43b-45.
43 Maka takjublah semua orang itu karena kebesaran Allah. (9-43b) Ketika semua orang itu masih heran karena segala yang diperbuat-Nya itu, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: 44 “Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” 45 Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.
Renungan:
SUATU kali sebuah keluarga lagi bergembira karena anaknya berulang tahu. Mereka bergembira ria. Susana pesta melingkupi hati mereka. Di tengah pesta mereka mendapat kabar bahwa salah satu anggota keluarga yang ditunggu-tunggu kehadirannya ternyata masuk rumah sakit karena menjadi korban pengerokoan. Kira-kira apa yang akan mereka katakan dan lakukan?
Para murid Yesus terkagum-kagum dan takjub dengan yang dilakukan Yesus. Mereka bangga karena Yesus adalah guru yang luar biasa. Di tengah ketakjuban itu Yesus mengatakan bahwa diri-Nya akan diserahkan ke dalam tangan manusia. Mereka bingung dengan pertanyaan tersebut.
Mungkin kita pun pernah mengalami sesuatu yang sangat berbeda dengan yang sedang kita rasakan. Kala gembira ada berita sedih. Kala takjub mendapat berita yang membingungkan. Tak banyak kata yang muncul kala hal tersebut terjadi. Yang bisa menjadi pegangan kita adalah kesadaran akan arti dan tujuan dari semua itu. Arti dan tujuan itu akan membantu kita mengatasi segala kebingunan dan kepanikan.
Kontemplasi:
Pejamkan matamu. Bayangkan kisah dalam Injil Luk. 9:43b-45. Bandingkan dengan pengalamanmu.
Refleksi:
Bagaimana menyikapi situasi di luar dugaan?
Doa:
Tuhan kuatkan aku untuk menerima sesuatu yang tak terduga. Semoga aku selalu jernih dalam melihat arti dan tujuan hidup. Amin.
Perutusan:
Aku akan menyiapkan hatiku untuk menerima yang tak terduga. -nasp-
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)