Sabda Hidup: Selasa, 10 November 2015

0
1,020 views

Peringatan Wajib St. Leo Agung

warna liturgi Putih

Bacaan

Keb. 2:23 – 3:9; Mzm. 34:2-3,16-17,18-19; Luk. 17:7-10. BcO 1Mak. 1:41-64. BcO Yeh. 8:1-6a,16-9:11

Bacaan Injil: Luk. 17:7-10.

7 “Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! 8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. 9 Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? 10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan.”

Renungan:

MARILAH kita baca Injil Luk. 17:7-10. Kira-kira apakah seperti itu sikap kita? Memang tidak jarang kita, entah sadar atau tidak, melakukan apa yang disabdakan Yesus itu.

Pelayan memang pelayan. Tugasnya memang melayani. Mereka akan siap kala diminta untuk melayani. Namun rasanya kita pun perlu belajar untuk mengenal dan menyadari beratnya tugas mereka. Apresiasi perlu kita berikan pada mereka. Coba bayangkan kala mereka libur atau tidak ada. Mungkin kita baru merasakan kala itu terjadi. Tidak jarang seorang ibu merasa harus pontang-panting kala pengasuh anak-anaknya cuti.

Setiap orang yang bekerja pada kita adalah manusia bukan budak yang bisa kita minta mengerjakan segala keinginan kita tanpa waktu istirahat. Membaca bacaan hari ini rasanya kita pun layak melihat kembali bagaimana perilaku kita pada pelayan atau pun karyawan kita.

Kontemplasi:

Duduklah dengan mata terpejam. Hadirkan wajah pelayan atau karyawanmu. Lihatlah bagaimana dirimu bersikap kepada mereka.

Refleksi:

Bagaimana semestinya kita bersikap pada pelayan atau karyawan kita?

Doa:

Tuhan, semoga aku bukanlah menjadi pribadi yang tidak mengerti akan kebutuhan sesamaku. Semoga aku pun mampu menghargai mereka dan memperlakukan mereka secara manusiawi. Amin.

Perutusan:

Aku akan memperlakukan orang yang kupekerjakan secara manusiawi. -nasp-

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here