Hari Biasa
warna liturgi Hijau
Bacaan
Gal. 4:31b – 5:6; Mzm. 119:41,43,44,45,47,48; Luk. 11:37-41. BcO Sir. 14:20-15:10
Bacaan Injil: Luk. 11:37-41.
37 Ketika Yesus selesai mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Ia ke rumah itu, lalu duduk makan. 38 Orang Farisi itu melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum makan. 39 Tetapi Tuhan berkata kepadanya: “Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan. 40 Hai orang-orang bodoh, bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam? 41 Akan tetapi, berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.
Renungan:
DIUNDANG untuk hadir dalam sebuah perjamuan memang merupakan sebuah kehormatan. Undangan itu menunjukkan rasa hormat, kedekatan si pengundang dengan yang diundang. Namun bisa jugan undangan tersebut sebenarnya merupakan sebuah jebakan. Banyak kisah pahlawan nasional yang dijebak oleh undangan penjajah.
Orang Farisi mengundang Yesus untuk datang ke dalam perjamuannya. Namun ternyata mereka tidak tulus mengundang Yesus. Mereka mengamati perilaku Yesus untuk menemukan kesalahan yang bisa dituduhkan kepada-Nya. Mereka pun menemukan hal tersebut dan mengkritik Yesus. Yesus malah mempergunakan kritikan tersebut untuk mengajar mereka.
Rasanya kita pun mesti siap dengan aneka kemungkinan yang terjadi ketika kita mendatangi suatu undangan. Ada yang tulus mengundang kita. Ada pula yang ingin menjebak kita. Namun kita tidak perlu khawatir untuk menghadirinya asal kita mempersiapkan diri secara baik dengan kehadiran kita. Roh Tuhan akan membuka jalan bagi kita untuk melepaskan diri dari masalah.
Kontemplasi:
Bayangkan dirimu mendapatkan undangan di suatu acara dengan dress code tertentu. Telitilah kebenaran persyaratan itu sebelum anda menghadirinya.
Refleksi:
Apa yang akan kaulakukan kala berada dalam jebakan undangan?
Doa:
Tuhan aku percaya Engkau tidak akan pernah meninggalkanku. Semoga dalam kesulitan aku tetap bisa mewartakan kehadiran-Mu. Amin.
Perutusan:
Aku akan menghadiri undangan yang mungkin diberikan secara tidak tulus. -nasp-
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)