Sabda Hidup: Selasa, 14 Februari 2017

0
886 views

Peringatan Wajib St. Sirilus

warna liturgi Hijau

Bacaan

Kej. 6:5-8,7:1-5,10; Mzm. 29:1a,2,3ac-4,3b,9b-10; Mrk. 8:14-21. BcO1Kor 7:25-40

Bacaan Injil: Mrk. 8:14-21.

14 Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu. 15 Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: “Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.” 16 Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: “Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti.” 17 Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: “Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu? 18 Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi, 19 pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: “Dua belas bakul.” 20 “Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: “Tujuh bakul.” 21 Lalu kata-Nya kepada mereka: “Masihkah kamu belum mengerti?”

Renungan

SALAH mengerti, salah persepsi sering memicu pertengkaran. Suatu kali seorang ibu meminta suaminya dijemput di utara pasar. Ternyata sisi utara sang ibu dan suami berbeda, sehingga mereka saling menunggu dan tidak ketemu. Sesampai di rumah mereka bertengkar. Namun ketika tahu duduk persoalannya mereka pun tertawa bersama.

Para murid salah persepsi ketika Yesus omong tentang ragi orang Farisi. Mereka mengira Yesus omong itu karena mereka hanya membawa satu roti. Yesus pun mengingatkan mereka tentang penggandaan roti dan arti ragi orang Farisi sebagaimana maksud-Nya.

Mungkin kita akan menemukan banyak kemungkinan salah paham dalam kehidupan ini. Ketika hati kita mudah terbakar maka pertengkaran pun yang akan mudah mencuat. Kita perlu tenang dalam menyikapi sesuatu yang tidak menyenangkan hati kita, tenang kala ada yang berbeda, juga tenang kala mendapat celaan. Kita jaga luapan emosi kita dan dengan tenang kita luruskan yang bengkok, kita dalami perbedaan yang ada dan resapi celaan yang dilontarkan.

Kontemplasi

Bayangkan dirimu lagi mengalami beda persepsi, beda paham dengan lawan bicaramu.

Refleksi

Bagaimana bersikap kala ada perbedaan paham atau persepsi.

Doa

Tuhan semoga aku bisa mengontrol emosiku kala menghadapi perbedaan-perbedaan yang aku temui. Amin.

Perutusan

Aku akan menjaga emosiku dan meluruskan perbedaan paham dan persepsi yang aku temui. -nasp-

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

Selamat hari Valentin