Hari Biasa
warna liturgi Hijau
Bacaan
1Raj. 21:17-29; Mzm. 51:3-4,5-6a,11,16; Mat. 5:43-48. BcO Ezr. 4:1-5,24-5:5
Bacaan Injil: Mat. 5:43-48.
43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. 44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. 45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. 46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? 47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? 48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.”
Renungan:
SUATU kali seorang ibu berkunjung ke penjara. Ia mengunjungi tetangganya yang lagi mendekam di penjara. Ketika bertemu dengan ibu itu orang yang dipenjara itu tersungkur dan menangis. Ibu itu adalah orang yang selama ini dia lecehkan. Dan ibu itu adalah satu-satunya tetangga yang menjenguknya kala ia berada dalam tahanan.
Tuhan mengatakan kepada kita, “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Mat 5:43-44). Tuhan meningkatkan kasih yang kita miliki. Bukan hanya mengasihi yang mengasihi kita, tetapi juga mengasihi mereka yang memusuhi dan menganiaya kita.
Mengasihi yang memusuhi kita akan meluluhkan hatinya. Ia akan berbalik mengasihi kita. Mereka yang kita kasihi pada saatnya akan merasakan getaran hangat kasih tersebut. Si ibu di kisah di atas pun merasakannya. Orang yang selalu meremehkannya berbalik mengasihinya karena merasakan kasih si ibu itu kepadanya kala ia berada dalam situasi terpuruk.
Kontemplasi:
Bayangkan dan hadirkan orang yang selalu memusuhimu. Berikan kasihmu kala berjumpa dengannya. Doakan dia dalam lantunan sujudmu.
Refleksi:
Bagaimana mengasihi musuh?
Doa:
Tuhan, tidak mudah mengasihi musuh. Aku percaya bersama denganMu aku mampu mengasihi mereka. Amin.
Perutusan:
Aku akan mengasihi dan mendoakan mereka yang memusuhi dan menganiaya aku. -nasp-
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)